REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Ende menargetkan kawasan Taman Nasional (TN) Kelimutu dan sekitarnya di Kecamatan Kelimutu, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur akan berstatus sebagai kawasan geopark pada 2021.
“Mulai tahun 2018 kita sudah gencarkan untuk membentuk geopark di kawasan Taman Nasional Kelimutu dan target pemerintah daerah bisa terbentuk pada 2021,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Hiparkus Hepisaat dihubungi dari Kupang, Kamis (3/10).
Dia menjelaskan, saat ini tim kerja pembentukan kawasan geopark Kelimutu sudah dibentuk melalui kerja sama dengan tim dari Jawa Barat.
Selanjutnya, kata dia, konsultan akan melakukan kajian di lapangan terkait berbagai keanekaragaman hayati, geologi, dan budaya di kawasan wisata yang terkenal memiliki keunikan berupa danau tiga warna itu.
“Beragam kekayaan seperti unggas, tanaman, bebatuan, dan budaya masyarakat di kawasan Kelimutu ini akan dikaji, dan hasilnya akan diuji tim dari pemerintah pusat maupun UNESCO untuk selanjutnya mengeluarkan rekomendasi layak atau tidaknya,” katanya.
Iamengaku optimistis geopark tersebut bisa terbentuk dan akan memberikan berbagai dampak yang menguntungkan pemerintah dan masyarakat di kabupaten setempat.
Menurutnya, ketika kawasan geopark terbentuk maka promosi pariwisata Ende akan semakin mendunia sehingga akan menarik minat masyarakat dari berbagai wilayah atau negara untuk berkunjung.
“Dengan begitu nilai tambah dari sisi promosi akan semakin besar sehingga menjadi referensi wisatawan dunia untuk datang ke Ende,” katanya.
"Ia menambahkan orang-orang akan datang untuk berwisata, melakukan riset, kajian budaya, dan lainnya, dan ini akan menguntungkan pemerintah dan masyarakat di daerah.”
Diharapkan tidak ada halangan berarti dalam proses pembentukan kawasan geopark agar berbagai manfaatnya dapat lebih cepat memajuhkan daerah setempat, demikian Hiparkus Hepi.