Kamis 03 Oct 2019 19:57 WIB

Moeldoko Minta Buzzer Tahan Diri

Moeldoko menilai buzzer yang masih aktif bukan dalam satu kendali.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Moeldoko
Foto: Reuters/Beawiharta
Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko meminta buzzer, baik pendukung pemerintah maupun oposisi, untuk menahan diri dalam berkomentar di media sosial. Pernyataannya ini menyusul munculnya rumor yang menyebutkan sosok Moeldoko dekat dengan para buzzer pendukung Presiden Jokowi.

Moeldoko meminta buzzer untuk lebih bijak dalam memilih diksi dalam berkomentar tanpa harus saling menjelekkan satu sama lain. Bahkan Moeldoko memandang bahwa peran buzzer sudah selayaknya ditinggalkan lantaran pesta demokrasi sudah rampung.

Baca Juga

"Tapi menurut saya yang paling penting perlu ada kesadaran bersama lah kita semuanya menurunkan tensi, kemudian kita tata ulang lah cara berkomunikasi," jelas Moeldoko, Kamis (3/10).

Moeldoko memandang, para buzzer ini sejatinya merupakan relawan yang sampai saat ini masih menjadi pendukung fanatik. Moeldoko pun memandang bahwa buzzer yang masih aktif beroperasi saat ini tidak dikomandoi oleh satu pihak saja. Mereka berada bukan dalam satu kendali.

"Jadi, masing-masing punya inisitiaf. Para buzzer itu tidak ingin idolanya diserang, idolanya disakitin, akhirnya masing-masing bereaksi. Ini memang persoalan kita semua, juga kedua belah pihak. Bukan hanya satu pihak, kedua belah pihak," katanya.

Dalam beberapa kesempatan berkumpul dengan para relawan pun, Moeldoko mengaku sudah mengingatkan agar seluruh pendukung bisa bersikap dewasa dalam menyampaikan dukungan. Ia pun sudah meminta agar pendukung tidak emosional.

"Tapi ini kan komunikasi yang sudah terlanjur polarisasi. Komunikasi yang sudah terpolar, jadi perlu memang masing-masing menyadari lah bagaimana membangun lagi situasi yang enjoy," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement