Rabu 02 Oct 2019 07:57 WIB

Pemprov Siap Jemput Warga Banten di Papua

Gubernur Banten mengatakan akan membela masyarakat Banten yang membutuhkan bantuan.

Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan, Pemprov Banten siap menjemput belasan warga Banten yang ada di Papua jika memang ingin pulang.

"Saya sudah perintahkan Kesbangpol dan BPBD untuk menjemput ke Papua. Kita akan biayai untuk jemput ke sana," kata Wahidin usai rapat pimpinan di Bappeda Banten di Serang, Selasa (1/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, selaku gubernur Banten akan membela masyarakat Banten yang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, ia langsung memerintahkan Kesbangpol dan BPBD Banten untuk segera berangkat ke Papua mengecek warga Banten yang ada di Papua dan menjemputnya jika memang ingin pulang.

"Saya akan bela rakyat saya," kata dia.

Ia mengaku sudah mendapatkan laporan terkait belasan warga Banten yang ada di Papua dan menginginkan pulang ke Banten. "Jumlahnya berapa tadi. Ada 16 kalau nggak salah," kata Wahidin.

Bahkan dalam kesempatan tersebut, Wahidin langsung merintahkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Banten Kusmayadi segera berkordinasi dengan Kepala Kesbangpol Banten untuk secepatnya melakukan langkah-langkah. "Kalau bisa besok harus sudah berangkat," kata Wahidin.

Plt Kepala BPPD Banten Kusmayadi mengatakan akan segera berkordinasi untuk mengecek langsung ke Papua keberadaan warga Banten di sana, apakah kondisi di Papua dimungkinkan cukup aman atau memang warga Banten yang ada di Papua harus dipulangkan. "Kita akan segera kordinasi dan dikonsultasikan ke sana, apakah cukup aman. Atau memang mereka harus pulang, ya akan kita pulangkan," kata Kusmayadi.

Wahidin mengaku memperoleh informasi terkait keberadaan belasan warga dari sejumlah daerah di Banten yang berada di Papua. Warga Banten tersebut mengaku ingin pulang ke Banten terkait kondisi keamanan di Papua, namun demikian mereka kesulitan biaya transportasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement