Selasa 01 Oct 2019 19:28 WIB

Penunjukan Bamsoet Pimpin MPR Untuk Jegal Pencalonan Ketum?

Golkar membantah ada bagi-bagi kursi, tetapi mengakui ada kesepakatan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Bambang Soesatyo
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian mandat kepada Bambang Soesatyo sebagai pimpinan MPR RI periode 2019-2024 memunculkan spekulasi terkait kontestasi calon ketua umum Partai Golkar. Sebab, pria yang akrab disapa Bamsoet itu berniat maju pada pemilihan ketua umum Golkar. 

Namun, Golkar membantah adanya upaya bagi-bagi kursi antara Bamsoet dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto yang juga bakal maju sebagai ketua umum Golkar. Kendati demikian, Golkar juga mengakui adanya sebuah kesepakatan terkait penunjukkan Bamsoet sebagai pimpinan MPR itu.

Baca Juga

"Tidak, ini bukan bagian dari bagi-bagi kursi, tapi kita telah melakukan pengkajian yang mendalam, menjaga soliditas partai dan juga menjaga konsolidasi partai agar tetap berjalan sebaik-baiknya," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (1/10).

Berdasarkan rapat DPP Golkar, Bambang Soesatyo dipilih sebagai calon Ketua MPR RI dari Golkar. Selain Bamsoet, Aziz Syamsuddin juga dipilih Golkar untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI. Golkar menyebut, dua posisi tersebut tepat diberikan pada dua orang kader Golkar itu.

Terkait kontestasi ketua umum Golkar, Ace menegaskan, pemilihan dilakukan melalui Musyawarah Nasional (Munas) yang memiliki mekanisme sendiri. Namun, Ace mengakui, Golkar saat ini memerlukan 'kesepahaman dan kesepakatan' untuk menjaga soliditas partai Golkar.

"Apa yang terjadi saat ini adalah salah satu solusi yang tepat bagi Golkar untuk menjaga soliditas kita dalam menjalankan fungsi-fungsi kepartaiannya," kata Ace.

Saat ditanya soal kemungkinan Bamsoet mencalonkan diri sebagai ketua umum, Ace tak memberikan jawaban rinci. "Tentu dalam politik ada kesepakatan tentu kami berharap kesepakatan-kesepakatan dari berbagai pihak terkait dengan keputusan-keputusan politik yang ditetapkan dalam rapat partai Golkar itu akan diikuti oleh semua pihak," ujar dia.

Sebelumnya, Bambang Soesatyo yang selama ini menegaskan diri bertekad mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar tiba-tiba menyatakan untuk cooling down mengesampingkan kontestasi menjadi konsolidasi. Kesepakatan diambil terkait dengan situasi politik tanah air terakhir yang kian panas.

Bambang menilai, suasana kondusif di internal Partai Golkar diperlukan menjelang pelantikan anggota parlemen serta presiden-wakil presiden. Terlebih, situasi politik tanah air satu pekan terakhir yang sangat panas.

Ia menamabhkan demonstrasi mahasiswa terjadi hampir di seluruh daerah. Menurut dia, situasi tersebut telah mengganggu stabilitas politik nasional.

"Kemarin saya dan Airlangga sudah bertemu dan sepakat menurunkan tensi politik di internal Partai Golkar, mengurangi ketegangan dan menghindari perpecahan di internal partai. Kami siap menanggalkan ego dan kepentingan masing-masing guna mendukung serta mensukseskan agenda-agenda besar di tanah air," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement