Selasa 01 Oct 2019 14:54 WIB

Ridwan Kamil: Uwa Kami Jadi Korban Gerombolan PKI!

Paman Emil menjadi korban keganasan PKI.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Ridwan Kamil.
Foto: IST
Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku punya sejarah kelam dalam upaya Indonesia dalam mempertahankan Pancasila dari gangguan PKI (Partai Komunis Indonesia). Menurut Ridwan Kamil, salah seorang keluarganya menjadi korban kudeta yang dilakukan PKI kala itu.

Ridwan Kamil mengatakan, Indonesia pernah mengalami sejarah kelam saat PKI mencoba mengganti ideologi Pancasila. Namun, upaya itu gagal karena perlawanan para pahlawan yang mengorbankan nyawanya untuk keutuhan NKRI.

Baca Juga

Menurut Ridwan Kamil, sejak kemerdekaan sampai hari ini, sejarah sudah membuktikan banyak pihak yang ingin melemahkan, mengganggu dan mengganti Pancasila. 

"Saya pribadi punya kenangan pahit terhadap peristiwa ini, karena uwa (kakak ibu atau bapak) saya meninggal oleh gerombolan PKI," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai memimpin upacara peringatan Kesaktian Pancasila di Gedung Sate, Selasa (1/10).

Keutuhan NKRI, kata dia, saat ini tak lepas dari perjuangan pahlawan bangsa. Sehingga, generasi penerus harus meneladaninya dan meneruskan perjuangannya dengan berperan memajukan Indonesia.

"Jadi, itu salah satu memori kelam bangsa ini yang hadir di keluarga saya," katanya. 

Emil pun mengajak, semua masyarakat mendoakan mereka-mereka yang gugur menjadi pahlawan revolusi menjadi catatan sejarah. "Agar jangan sia-sia pengorbanan para jendral (peristwa G-30-S PKI) itu, menjadikan semangat bangsa untuk maju," katanya.

Merujuk dinamika politik dan sosial yang terjadi saat ini, Emil pun berharap bisa segera selesai. Sehingga, segenap elemen bangsa bisa fokus untuk menghadapi tantangan globa mewujudkan terget Indonesia menjadi negara adidaya.

 "Syaratnya kondusivitas sosial, politik. Saya doakan dinamika hari ini cepat selesai, supaya fokus bangun Indonesia," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement