Selasa 01 Oct 2019 01:00 WIB

Pungli Sopir Truk, Oknum Ormas Sumedang Diringkus Polisi

Oknum ormas melakukan pungli dengan ancaman teror.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Nashih Nashrullah
Para sopir truk beristirahat (ilustrasi).
Foto: Antara
Para sopir truk beristirahat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG— Aksi pungutan liar (pungli) terhadap ratusan sopir truk yang melintas di Jl Raya Bandung-Garut, Desa Parakan Muncang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, akhirnya ditindak. 

Satreskrim Polres Sumedang, meringkus dua oknum anggota organisasi kemasyarakat (ormas) yang meresahkan sopir angkutan barang tersebut. 

Baca Juga

Kedua pelaku diringkus pada Senin (30/9).  Penangkapan kedua tersangka dilakukan polisi melalui penyamaran sebagai sopir truk angkutan barang.

Menurut Kapolres Sumedang, AKBP Hartoyo, SiK, korban pungli oknum anggota Ormas Gajah Oling (Galing) ini sudah mencapai ratusan orang. 

Modusnya, kata dia, sopir truk diwajidkan membayar iuran sebesar Rp 600 RIBU per tahun kepada mereka. Dengan membayar uang tersebut, imbuh dia, sopir truk tak akan diganggu anggota ormas tersebut. ‘’Satu bulan sopir truk harus membayar Rp 600 ribu. Jumlah sopir truk yang menjadi korban mencapai ratusan,’’kata dia kepada para wartawan.

Setelah membayar uang ’pengamanan’ truk tersebut diberi stiker (tanda) Ga-Ling. Dikatakan Hartoyo, kedua pelaku yang diringkus yaitu Hen (30 tahun) warga Cimanggung, Kabupaten Sumedang dan AA (25) warga Baleendah, Kabupaten Bandung. 

Dari pengakuan kedua tersangka, kata dia, aksi pungli tersebut sudah berlangsung selama setahun lebih. ‘’Jika sopir truk yang membayar akan diganggu oleh mereka. Bentuk gangguannya bermacam-macam. Sopir jadi takut,’’imbuh dia.

Terbongkarnya pungli tersebut, lanjut Hartoyo, berdasarkan laporan masyarakat melalui media sosial. Keluhan masyarakat tersebut, imbuh dia, kemudian diselidiki polisi hingga akhirnya meringkus kedua tersangka. 

Dia mengatakan, polisi masih mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap jaringan komplotan pungli sopir truk tersebut. ‘’Terus kita dalami untuk mengungkap jaringan ini,’’ujar dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement