Selasa 01 Oct 2019 01:34 WIB

Kementerian PPPA Latih Pekerja Migran

Pekerja migran harus bisa menjaga harkat martabat bangsa.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
TKI, ilustrasi
Foto: Antara
TKI, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Pelatihan Penguatan Mental Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) Perempuan di Serpong, Banten. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat mental para calon PMI sebelum ditempatkan di negara tujuan.

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA Vennetia R. Dannes meminta para pekerja migran yang telah mengikuti pelatihan dapat menyebarkan informasi kepada PMI lainnya yang tidak berkesempatan mengikuti pelatihan.

"Informasi tersebut meliputi konsep gender, migrasi yang aman, peraturan perundang-undangan, kontrak kerja, komunikasi efektif, dan ketahanan keluarga. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi PMI saat bekerja di negara tujuan nantinya,” katanya dalam siaran pers. 

Vennetia menjelaskan pekerja migran harus bisa menjaga perilaku, harkat dan martabat bangsa. Sebab ketika bekerja ke luar negeri, PMI sedang membawa nama bangsa dan negara. Ia menyarankan PMI agar mempunyai kemampuan kerja yang dapat diandalkan. Selain itu mampu menyerap ilmu dan keterampilan di tempat bekerja dan dapat mengembangkannya setelah pulang ke Indonesia.

“Ingatlah selalu tujuan kalian bekerja ke luar negeri, jangan sampai terpengaruh dengan budaya dan lingkungan negara lain yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Jika tujuan bekerja ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga, maka wujudkanlah dengan bekerja sungguh-sungguh, kelola penghasilan yang didapat dengan baik agar bermanfaat untuk mensejahterakan keluarga,” tuturnya.

Menurutnya, akan lebih baik lagi apabila para PMI kembali ke daerah asalnya nanti dapat membuka usaha dan menyerap tenaga kerja di kampung halamannya. Sehingga dapat mencegah warga di sana untuk bekerja ke luar negeri.

“Penyiapan PMI terutama dari sisi mental psikologis perlu ditingkatkan, sehingga PMI lebih percaya diri dan profesional serta siap menghadapi berbagai tantangan terkait pekerjaan dan situasi kondisi kehidupan di luar negeri. Inilah yang mendorong kami melakukan pembenahan khususnya terkait penyiapan mental PMI Perempuan, melalui Pelatihan Penguatan Mental Calon PMI. Saya harap apa yang mereka dapat selama pelatihan ini dapat menjadi bekal yang kuat dalam bekerja di negara penempatan,” pungkas Venne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement