Senin 30 Sep 2019 17:39 WIB

Selama Musim Kemarau, 335 Ha Hutan di Purwakarta Terbakar

Tak hanya hutan, kebakaran juga menyasar rumah.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Upaya petugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)
Foto: BNPB
Upaya petugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, melansir, selama musim kemarau lahan hutan yang terbakar seluas 335 hektare. Kebakaran hutan ini, terjadi di 15 kecamatan. Kebakaran hutan yang terluas, yakni di Kecamatan Sukatani yang mencapai 66 hektare.

Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono atau akrab disapa Wibi, mengatakan, selama enam bulan terakhir atau saat musim kemarau, intensitas kebakaran yang terjadi di wilayah ini cukup tinggi. Tak hanya kebakaran rumah, api juga melalap ratusan hektare hutan.

"Tiga ratus tiga puluh lima hektare hutan yang terbakar ini, terbagi dalam 150 kasus. Hutan yang terbakar ini, milik Perhutani," ujar Wibi, Senin (30/9).

Selain Kecamatan Sukatani, hutan yang terbakar cukup luas ini juga terjadi di Kecamatan Bungursari. Totalnya, mencapai 61 hektare. Bahkan, di kebakaran hutan di Bungursari ini, sampai ada korban jiwa.

"Yakni, seorang warga yang sedang mencari rumput, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi sudah hangus terbakar," ujar Wibi.

Karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, supaya lebih waspada lagi selama musim kemarau ini. Terutama, bagi warga yang akan meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama. Sebaiknya, perhatikan jaringan listrik serta gas.

Selain itu, bagi warga yang beraktivitas di sekitaran hutan atau ladang, sebaiknya lebih waspada juga. Jangan sampai, membuang puntung rokok sembarangan. Karena hal itu, bisa memicu terbakarnya rerumputan yang mengering selama musim kemarau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement