Senin 30 Sep 2019 16:02 WIB

Jogja Bike Pilihan Berkendara di Malioboro

Penambahan sepeda terus dilakukan guna memberikan layanan kepada pengguna sepeda.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
Bersepeda Saat Hujan. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Bersepeda Saat Hujan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Layanan Bike Sharing yakni Jogja Bike telah diluncurkan sejak akhir Oktober 2018 lalu. Hingga saat ini, penambahan sepeda terus dilakukan guna memberikan layanan kepada pengguna sepeda, khususnya wisatawan di Malioboro.

Jogja Bike ini memang menjadi salah satu pilihan pengunjung yang berwisata di Malioboro. Terlebih pada saat Selasa Wage, yang mana kawasan Malioboro telah bebas kendaraan atau full pedesterian.

Baca Juga

Staff IT Jogja Bike, Oi Yankam Enrekanov, mengatakan saat ini jumlah sepeda yang ada mencapai 270 sepeda. Rencananya, akhir Oktober 2019 ini akan ditambah sekitar 50 unit sepeda.

Sepeda ini tidak hanya tersebar di Malioboro saja. Namun, daerah yang menjadi tujuan wisata lainnya di Kota Yogyakarta juga difasilitasi sepeda.

Kawasan tersebut yakni di Jalan Suroto dan Jalan Mangkubumi. Sehingga dapat menjadi alternatif akses yang nyaman bagi wisatawan.

Di tiga titik penyebaran sepeda, disiapkan juga shelter untuk mengambil dan memarkir sepeda bagi wisatawan. Saat ini, ada 23 shelter yang dibangun di tiga titik tersebut.

Untuk rincian penyebaran sepeda di tiga titik tersebut, Yankam tidak bisa menyebutkan rinciannya. "Kalau penyebaran (sepeda) masih fluktustuf, belum dapat dipastikan karena tergantung perlakuan user sendiri seperti apa," kata Yankam kepada Republika.co.id, Ahad (29/9) malam.

Saat ini operasional layanan yang bisa diakses mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Namun, karena banyaknya yang mengakses layanan ini, layanan pun akan ditambah. "Jika diperkenankan nantjnya sepeda dapat digunakan 24 jam," kata Yankam.

Selain itu, pelebaran shelter juga akan dilakukan agar dapat melayani seluruh pengguna layanan. Pelebaran shelter rencananya akan dilakukan di Alun-alun Kidul Yogyakarta dan kawasan Tamansari. "Untuk itu kita targetkan akhir tahun," tambah Yankam.

Untuk menggunakan layanan Jogja Bike ini, pengguna harus mendownload aplikasinya terlebih dahulu. Pengguna juga harus membayar layanan sebesar Rp 5.000 untuk satu jam pertama.

"Di jam berikutnya, per menit Rp 69. Sementara top up bisa manual di penjaga shelter dan (bisa membayar melalui) Link Aja. Rencana kita akan integrasi dengan Dana," lanjutnya.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, keberadaan sepeda melalui layanan Jogja Bike ini memberikan alternatif wisata bagi wisatawan untuk menikmati suasana Kota Yogyakarta dengan cara yang unik. Ia mengatakan, aplikasi Jogja Bike yang telah diunduh dapat digunakan untuk membuka kunci sepeda yang sudah disediakan di tiap shelter yang ada.

Ia pun berpesan kepada pengguna layanan ini untuk menjaga dan merawat sepeda. Baik itu kepada wisatawan maupun kepada warga. "Pengendara pun harus tetap mematuhi peraturan lalu lintas saat menggunakan sepeda," katanya beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement