Senin 30 Sep 2019 14:03 WIB

Gejayan Memanggil, Polda Serukan Aparatnya Humanis

Polda DIY harap tidak ada kericuhan dari aksi Gejayan Memanggil.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Aksi Gejayan Memanggil yang berlangsung Senin (23/9) lalu.
Foto: Wihdan Hidayat.
Aksi Gejayan Memanggil yang berlangsung Senin (23/9) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aksi Gejayan Memanggil kembali berlangsung di Pertigaan Colombo, Jalan Gejayan, Kabupaten Sleman, Senin (30/9). Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yulianto, sudah meminta aparat bertindak humanis.

Ia berharap, kericuhan yang terjadi dengan aparat di sejumlah daerah tidak terjadi di DIY. Terlebih, sejumlah bentrokan tidak cuma mengakibatkan korban luka dari massa, tapi dari jurnalis-jurnalis.

Baca Juga

Yuli meminta, aparat-aparat Polda DIY bisa bersikap humanis saat melakukan pengamanan unjuk rasa. Tidak cuma ke peserta-peserta aksi, tapi bersikap humanis pula kepada jurnalis-jurnalis yang meliput.

"Saya berikan arahan kepada petugas yang melaksanakan pengamanan di lapangan untuk mengedepankan sikap humanis kepada siapa saja, tidak hanya kepada peserta aksi, namun kepada jurnalis yang sedang melaksanakan tugasnya," kata Yuli, Senin (30/9).

Selain itu, Yuli mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pimpinan-pimpinan redaksi. Utamanya, untuk membekali jurnalisnya dengan identitas yang mudah terlihat dan dikenali petugas di lapangan.

"Kita akan berkoordinasi dengan para pimpinan media untuk membekali para jurnalisnya dengan identitas yang mudah terlihat, seperti rompi dengan tulisan pers yang besar," ujar Yuli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement