REPUBLIKA.CO.ID, MANADO — Fasilitas di Bandar Udara (Bandara) Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara tak kalah saing dengan bandara lainnya di Asia Tenggara. Terbukti milter dari Australia dan Amerika Serikat (AS) berlatih di Bandara Internasional Sam Ratulangi.
Republika.co.id berbincang dengan Royal Australian Air Force (RAAF) di Bandara Internasional Sam Ratulangi, akhir pekan lalu. Mereka menceritakan secara singkat pengalaman berlatih di Bandara Internasional Sam Ratulangi.
Squadron Leader dan Senior Engineering Officer RAAF, Dominic Pace mengatakan, fasilitas di Bandara Internasional Sam Ratulangi setara dengan tempat lainnya yang pernah dikunjunginya. Indonesia tak kalah saing dengan negara Asia Tenggara lainnya, bahkan dunia. “Ketika kami sampai di sini kami menemukan bahwa semua peralatan yang kita butuh ada di sini,” kata Pace.
Pace mengatakan, para teknisi di Manado juga memiliki keahlian yang luar biasa baik. Meski sistem pengoperasian bandara di Manado berbeda dengan di Australia, dia mengaku hal itu tidak berarti tak berstandar internasional. Pace pun akan dengan senang hati kembali ke Manado untuk berlatih bila diundang lagi oleh TNI AU.
Pace membawa satu tim dari squadron RAAF untuk berlatih di Bandara Internasional Sam Ratulangi. Menurut dia, beroperasi di sebuah lingkungan yang asing, dimana lingkungan itu berbeda dengan homebase RAFF, sangatlah berguna.
“Kita memang sudah dipersiapkan dengan baik untuk menangani tantangan-tantangan itu. Dalam pelatihan ini, personel kita mendapat pengalaman yang positif, mengasah banyak skill. Tidak hanya dari sisi teknis atau logistik para personel, tapi mereka juga mendapat kesempatan baik untuk merasakan sisi hiburan lokal, seperti makanan, dan lainnya di Manado,” kata Pace.
Royal Australian Air Force (RAAF)
Setelah berlatih kurang lebih tiga pekan di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Pace mengatakan, tidak ada kekurangan yang dilihatnya. Dikatakannya, situasi tidak berbeda dari semua landasan yang pernah dioperasikannya di Asia Tenggara. Memang, lanjut dia, berbeda dengan yang ada di Australia.
Ketika ditanya kenapa memilih berlatih di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Pace pun menjawabnya. “Jadi, itu tergantung dari negara yang ngundang, TNI-AU kan tuan rumahnya untuk latihan angkatan udara dan mereka menyarankan kita tempat dimana latihan akan diadakan. Jadi, kami tidak memilih sendiri,” katanya.
Petugas Air Traffic Control (ATC) Australia, Samantha Lorenz sedikit menambahkan. Menurut pengamatannya, fasilitas Bandara Internasional Sam Ratulangi dalam kondisi aman digunakan.
“Semuanya memang cukup berbeda dari apa yg saya biasa gunakan di Australia. Tetapi, semua yang mereka lakukan di sini meski berbeda tetaplah aman. Sesuai standard dan prosedur, semuanya aman,” ujar Lorenz.
Suasana di Menara Bandara Internasional Sam Ratulangi.
General Manager Air Navigation (AirNav) Indonesia cabang Bandara Internasional Sam Ratulangi Danan Suseno menyebutkan, bukan kali ini saja militer asing berlatih. Ia mengatakan, militer Negeri Paman Sam tercatat sudah tiga kali, sedangkan angkatan udara Australia baru pertama.
“Ya mereka berlatih di sini membawa pesawat tempurnya. Kali ini yang berlatih angkatan udara Australia, sebelumnya ada militer AS. Sudah tiga kali mereka berlatih di Bandara Internasional Sam Ratulangi,” kata Danan.
Untuk membuktikan ucapan angkatan udara Australia, Republika.co.id bersama wartawan lainnya memantau langsung menara di Bandara Internasional Sam Ratulangi. Rombongan yang dipimpin Danan mengecek langsung fasilitas di menara dan melihat para petugas yang memantau arus penerbangan di Bandara Internasional Sam Ratulangi.