Senin 22 Apr 2024 16:28 WIB

Aktivitas Gunung Ruang Menurun, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi

Hasil tes menunjukkan sebaran abu vukanik di sekitar Bandara Sam Ratulangi negatif.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024).
Foto: National Search and Rescue Agency via AP
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado kembali dibuka dan beroperasi normal mulai Senin (22/4/2024) pukul 12.00 WITA, berdasarkan informasi Notice to Airmen (NOTAM) nomor A1054/24 NOTAMC A1041/24.

Pembukaan operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi berdasarkan hasil paper test yang menunjukkan negatif Volcanic Ash (VA).

Baca Juga

“Alhamdulillah, Bandara Sam Ratulangi sudah kembali normal,” kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado Ambar Suryoko dikutip dari keterangannya, Senin (22/4/2024).

Ambar mengatakan operasional bandara dibuka dikarenakan tingkat aktivitas Gunung Ruang sudah menurun ke Level III. Selain itu, hasil paper test juga menunjukkan sebaran abu vukanik di sekitar Bandara Sam Ratulangi telah negatif.

Namun demikian, kata Ambar, otoritas akan terus melakukan pengawasan dan memonitor secara intensif perkembangan terkini Gunung Ruang.

Monitoring dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan Penyelenggara Bandar Udara serta pihak terkait lainnya.

"Kami akan terus mengupdate perkembangan terkini erupsi Gunung Ruang dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder penerbangan khususnya  terkait pelayanan penumpang oleh Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU)," ujarnya.

Dalam penanganan keadaan force majeure ini, Ambar memastikan kebijakan yang diambil demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.

“Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik dan semoga masyarakat bisa memaklumi jika operasional bandara terjadi buka tutup karena menyesuaikan kondisi terkini,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement