PANGANDARAN, AYOBANDUNG.COM -- Saat ini, Kabupaten Pangandaran tengah berbenah untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Tak tanggung-tanggung, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menargetkan daerah yang baru berdiri selama 7 tahun tersebut sebagai Hawaii-nya Jawa Barat.
Guna mencapai hal tersebut, sejumlah hal tengah dipersiapkan baik oleh pihak Pemprov Jabar maupun Pemkab Pangandaran bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat. Misalnya, dengan melakukan pelebaran jalan darar dari Kota Banjar hingga Pangandaran.
Selain itu, pengaktifan kembali jalur kereta api Bandung-Pangandaran dan pengembangan bandara Nusawiru pun tengah diupayakan. Bahkan, pembenahan pantai sejak jaman kepemimpinan gubernur sebelumnya telah dilakukan dan menargetkan kawasan Pantai Barat serta Pantai Timur Pangandaran bebas PKL.
Saat ini, pembangunan area taman dan beachwalk bagi pengunjung pantai juga telah dimulai.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, Lilis mengatakan, upaya-upaya tersebut telah berbuah hasil. Pendapatan daerah dari sektor pariwisata meningkat menjadi Rp 25 miliar per 2018, dimana tujuh tahun lalu pendapatan dari sektor yang diandalkan ini hanya mencapai Rp 1 miliar.
Meski demikian, untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia, Lilis mengatakan, daerahnya masih mengalami sejumlah kendala. Salah satunya adalah kapasitas sumber daya manusia.
"Kami ingin menjadikan Pangandaran seperti Hawaii karena Hawaii adalah best practice-nya dari smart tourism. Tapi Pangandaran masih punya hambatan. Persoalan krusial di Pangandaran adalah meningkatkan kapasitas SDM," ungkapnya ketika menjadi pembicara dalam media gathering di Hau Eco Lodges Citumang, Pangandaran, beberapa waktu lalu.
Selain itu, dia mengatakan, daerahnya pun dikatakan masih cukup kesulitan untuk mengakomodasi kebutuhan para wisatawan mancanegara. Proporsi wisman yang menyambangi Pangandaran, Lilis mengatakan, masih tergolong rendah.
"Memang proporsi wisatawan asing ke daerah kami masih jauh dari harapan, namun kami tengah berupaya untuk menghadirkan daya tarik wisata yang sesuai di luar pantai dan hal tersebut sedang dikaji," ungkapnya.
Dirinya menyebutkan, salah satunya yang terdekat adalah pembangunan lembaga penelitian dan rekreasi berupa akuarium raksasa yang ditargetkan hadir pada 2020. Hal ini diharapkan akan berpotensi mendorong industri pariwisata di Pangandaran yang saat ini dinilai masih minim investasi.
"Dalam rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW), Kabupaten Pangandaran memang tidak bisa memberi peluang besar untuk industri kecuali pariwisata. Tapi investasi sangat belum optimal," tuturnya.