REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengatasi kemacetan di Kawasan Puncak terus dilakukan. Salah satunya dengan meluncurkan layanan angkutan umun massal dengan Rute Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan menuju Taman Safar Bogor, Kabupaten Bogor.
Dalam penyediaan layanan angkutan umum tersebut, BPTJ mengandeng PO Big Bird sebagai operator. Biaya paket perjalanan layanan bus itu Rp 400 ribu per orang. Paket tersebut sudah termasuk tiket perjalanan pulang pergi (PP), tiket masuk Taman Safari, dan makanan ringan. Layanan ini beroperasi setiap hari Sabtu dan Ahad, berangkat dari Pasaraya Blok M pukul 06.00 WIB.
Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menyampaikan, tingginya volume kendaraan pribadi merupakan penyebab kemacetan di kawasan Puncak yang harus dicarikan solusi. “Kemacetan di kawasan Puncak kerap terjadi terutama saat weekend. Untuk itu salah satu solusi yang kita upayakan adalah dengan menyediakan layanan angkutan umum massal supaya masyarakat mau berpindah dari kendaraan pribadi,” ujar Bambang kepada Republika.co.id, Ahad (29/9).
Lebih lanjut Bambang menyampaikan, upaya mengajak masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal merupakan tantangan dalam mengubah gaya hidup masyarakat Jabodetabek. Hal ini juga sejalan dengan upaya mewujudkan transportasi yang berkelanjutan.
“Kita sadar bahwa mengajak masyarakat berpindah dari kendaran pribadi ke angkutan umum massal bukan pekerjaan mudah. Ini tidak hanya sebatas mengubah lifestyle atau gaya hidup namun juga mindset dalam bertransportasi,” kata Bambang.
Selain itu, Untuk mengawali hal tersebut, pihaknya harus menawarkan layanan angkutan umum massal yang mampu bersaing dengan kenyamanan kendaraan pribadi. Ia berharap layanan bus rute Pasaraya Blok M – Taman Safari itu menjadi pilihan bagi masyarakat.
Menurut Bambang, penyediaan layanan angkutan umum massal menuju kawasan wisata ini juga sejalan dengan program yang tengah dicanangkan oleh Pemerintah. “Layanan angkutan umum massal ini dapat membuka aksesibilitas menuju destinasi wisata di tanah air. Dalam lingkup Jabodetabek, salah satu langkah yang kita lakukan adalah dengan mengoptimalkan jalur menuju kawasan Puncak,” ujar Bambang.
Melalui layanan itu, Ia berharap dapat meng-create demand (permintaan) baru bagi layanan angkot yang ada di kawasan sekitar Puncak, untuk mendorong pemanfaatkan layanan angkot ketika ingin menikmati suasana maupun kuliner khas Puncak.