REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekitar 200 pengunjuk rasa dari Angkatan Muda Muhammadiyah melakukan unjuk rasa di depan Mapolda DIY. Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri, sempat menemui dan berdiskusi dengan pengunjuk rasa.
Dalam diskusi, massa meminta Dofiri menyampaikan aspirasi mereka agar Polri mengusut secara tuntas kader IMM yang meninggal dalam unjuk rasa di Kendari. Apalagi, meninggal akibat tembakan.
Selain itu, mereka mengecam tindakan represif Polisi yang selama ini ditunjukkan dalam hampir semua demonstrasi di berbagai daerah. Bahkan, ditunjukan tidak cuma ke mahasiswa, tapi ke pelajar-pelajar.
Menanggapi itu, Dofiri menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya kader IMM tersebut. Ia menekankan, Polri sudah membentuk tim untuk melakukan pengusutan secara tuntas kasus tersebut.
"Kapolri sudah bentuk Tim Investigasi, olah TKP sudah dilakukan, kitapun ingin tahu kenapa ada peluru tajam seperti itu, karena kebijakannya tidak ada," kata Dofiri, Sabtu (28/9).
Ia meyakinkan, jika memang pelaku penembakan merupakan Polisi, pasti Kapolri akan menjatuhkan sanksi tegas. Dofiri berjanji akan langsung menyampaikan aspirasi pengunjuk rasa dalam laporannya ke Kapolri.
"Insya Allah saya janji saya sampaikan ke Kapolri," ujar Dofiri.
Dofiri menekankan, dalam pengusutan kasus ada tahap-tahap yang harus dilaksanakan. Tapi, jika Polri sudah mendapatkan hasil, ia berjanji akan menyampaikannya pula kepada masyarakat.