REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bosowa (Unibos) menuntut kepolisian agar mengusut tuntas kasus penabrakan mahasiswanya, Diki Wahyudi. Diki tertabrak mobil Barracuda usai unjuk rasa di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (28/9) dini hari tadi.
"Kami dorong polisi untuk menyelidiki kasus ini secara hukum dan tuntas," kata Rektor Universitas Bosowa, Muhammad Saleh Pallu saat dikonfirmasi Republika.co.id, Sabtu (28/9).
Saleh mengatakan, perwakilan kepolisian sudah menemui Diki yang kini masih dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina. Kapolda Inspektur Jenderal Mas Guntur Laupe datang langsung menjenguk Diki, usai Diki menjalani operasi.
Saleh menyatakan, Kapolda pun sudah menyanggupi permintaan pihak kampus untuk mengusut tuntas insiden tersebut. "Kapolda sudah siap," ujar Saleh menambahkan.
Diki diketahui sempat mengalami luka cukup intensif sehingga harus menjalani operasi di Rumah Sakit Ibnu Sina. Saleh menjelaskan, kejadian itu terjadi tepat setelah Diki usai menggelar aksi bersama mahasiswa Unibos lainnya di Gedung DPRD.
Saleh menyebut, Diki terpisah dengan rombongan lainnya. "Setelah mahasisea Unibos pulang dari DPR membawakan aspirasi, maka semuanya pulang kerumahnya. Tetapi si korban ketemu rombongan mahasiswa lain pulang kampusnya (jauh dari Kampus Unibos atau depan Mall Nipah)," kata Saleh.
"Tiba-tiba polisi menyerang mahasiswa, maka si korban mungkin tidak sempat lari, sehingga tertabrak mobil Barracuda," lanjut Saleh.
Pada Sabtu, pihak Universitas yang terdiri dari jajaran Rektorat dan Dekanat Fakultas hukum telah menjenguk Diki. Menurut Saleh, Kapolda Sulsel juga sudah menjenguk Diki di Rumah Sakit.
Sementara menurut keterangan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Dicky Sondani, kejadian itu bermula saat mahasiswa melakukan penghadangan di Gedung Finisi UNM Pettarani Makassar terhadap rombongan Konvoi Satuan Sabhara Resor Gowa yang baru pulang dari BKO Polrestabes di Flyover Makassar.