REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan tidak ada kerusakan fisik di Bandara Wamena setelah kerusuhan yang terjadi pada Senin (23/9). Bandara itu sempat ditutup saat kerusuhan terjadi.
“Bandara Wamena tidak rusak sama sekali, dan masih safe, hanya di sekitarnya saja yang rusak,” kata Menhub di Jakarta, Jumat (27/9).
Bandara Wamena sempat ditutup sementara karena adanya kerusuhan tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang mengganggu operasi penerbangan. Sebelumnya, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Usman Effendi menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dan pemangku kepentingan penerbangan untuk menunda sementara seluruh penerbangan.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk TNI/Polri untuk turut serta mengantisipasi dampak kerusuhan,” jelas Usman.
Saat ini, Tim Kesehatan Gabungan TNI bertolak menuju Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dari Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dalam rangka membantu pelayanan medis masyarakat setelah kerusuhan yang terjadi pada Senin (23/9). Kepala Rumah Sakit Marthen Indey TK II Sentani, Kolonel Ckm dr FX Budi Setiawan mengatakan tim kesehatan gabungan yang diberangkatkan menuju Wamena berjumlah 24 personel. Namun, operasional perbankan di Wamena sampai saat ini masih lumpuh.
Dirut BPD Papua Zendarto mengatakan, operasional perbankan di Wamena masih lumpuh, karena sebagian besar karyawan masih trauma dan berada di pengungsian. Namun, pihaknya masih melayani transaksi terbatas, misalnya permintaan uang dari Pemda Jayawijaya.
“Karyawan masih berada di pengungsian yang berada di Polres Jayawijaya dan beberapa orang di antaranya terutama wanita sudah minta dievakuasi ke Jayapura, “ kata Zendarto.