Rabu 25 Sep 2019 04:15 WIB

Kantor Kelurahan Ikut Tampung Mahasiswa

Mahasiswa terjebak di kericuhan sehingga tidak bisa pulang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nur Aini
Ribuan mahasiswa berunjuk rasa di kawasan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Foto: Thoudy Badai
Ribuan mahasiswa berunjuk rasa di kawasan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah mahasiswa yang terjebak kericuhan dan tidak bisa kembali ke tempat tinggalnya ditampung di aula Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, agar dapat beristirahat sembari menunggu kereta pagi.

Sekitar 25 mahasiswa yang mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, terlihat tengah beristirahat di ruangan yang berada di lantai tiga Kantor Kelurahan Gelora, Rabu (25/9) dini hari. Mereka tidur di ruangan ber-AC dengan beralaskan tikar.

Baca Juga

"Kami dari universitas yang berbeda-beda. Siang tadi kami ikut demonstrasi di depan Gedung DPR RI," kata Alwi (23 tahun), pelajar STIKES Raflesia, kepada Republika.co.id, Rabu.

Alwi datang ke depan Gedung DPR sekitar pukul 12.00 WIB bersama dengan 50 orang temannya. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Menurut Alwi, teman-temannya itu pulang sebelum aparat keamanan memukul mundur massa pendemo.

"Mereka udah pulang sebelum gas air mata ditembak. Pas (berlari menjauh) itu, temen saya ini kakinya kram. Jadi tadi dibawa ke ambulans. Kami bertiga nemenin dia," kata Alwi.

Namun ternyata, setelah urusan di ambulans selesai, Alwi dan tiga temannya itu tidak dapat melalui jalan menuju ke Stasiun Palmerah, baik melalui depan Gerbang DPR maupun jalan belakang. Kericuhan terjadi hingga malam hari. Mereka pun disarankan untuk menetap sementara di aula Kelurahan Gelora.

"Ke sini tadi naik kereta. Motor ditaruh di Stasiun Depok Baru," ujarnya.

Hal serupa juga terjadi pada beberapa mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Salah satu dari mereka, Naufal (21 tahun), menjelaskan, mereka tak bisa kembali ke kediaman masing-masing malam ini. Mereka terjebak seperti Alwi dan kawan-kawan.

"Tadi mau lewat (jalan) sini disaranin Pak Polisi menetap karena nanti takut salah tangkap atau apa. Ya, akhirnya kami di sini karena kereta juga udah nggak ada kan," ungkap Naufal.

Naufal menerangkan, ia bersama empat orang temannya yang lain terlambat menuju ke stasiun karena menemani teman yang terkena gas air mata. Menurut dia, gas air mata meledak amat dekat dengan temannya tersebut.

Di samping itu, Lurah Gelora, Nurul Huda, menyampaikan, pihaknya memang memberikan fasilitas tempat tidur sementara kepada para mahasiswa tersebut karena melihat situasi yang belum kondusif.

"Kami beri ruangan aula di lantai tiga untuk tempat mereka beristirahat menunggu kereta besok pagi," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement