Selasa 24 Sep 2019 20:48 WIB

Polri Sebut Anarko Sindikalisme Susupi Demo RKUHP

Selain demo di Bandung, Polri menyebut Anarko juga berperan pada demo di Jakarta.

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bandung Raya terlibat bentrok saat Aksi Tolak RUU Bermasalah di Halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (24/9).
Foto: Abdan Syakura_Republika
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bandung Raya terlibat bentrok saat Aksi Tolak RUU Bermasalah di Halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri menduga kelompok Anarko Sindikalisme berada di balik kericuhan demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, pada Senin (23/9). Mahasiswa berunjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

"Kami sudah dapat informasi Anarko masuk lagi di situ, yang memprovokasi terjadinya bentrokan, ada sembilan orang anggota kepolisian yang terluka kepalanya akibat lemparan batu," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/9).

Baca Juga

Dari sembilan personel polisi yang terkena imbas ricuh demo mahasiswa di Bandung pada Senin (23/9), dua di antaranya mengalami luka berat dan salah satunya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dedi menilai demonstrasi di Bandung lebih rawan berakhir anarkis karena adanya kelompok Anarko Sindikalisme.

Sementara untuk demonstrasi di Jakarta yang dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPR RI pun Anarko Sindikalisme diduga berperan saat terjadi kericuhan. Adanya vandalisme pada fasilitas publik sekitar Gedung DPR RI saat aksi unjuk rasa mahasiswa disebutnya tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh Anarko Sindikalisme.

"Anarko sudah main, kelompok-kelompok keras itu pasti dia akan memanfaatkan situasi ini nanti, mahasiswa sudah cerdas melihat itu, jangan sampai terprovokasi," tutur Dedi Prasetyo.

Sebelumnya kepolisian memetakan Anarko Sindikalisme setelah berperan melakukan pengrusakan fasilitas publik serta vandalisme di sela Peringatan Hari Buruh Internasional 2019, di sejumlah daerah, termasuk Kota Bandung. Polisi menyebut Anarko Sindikalisme semacam doktrin dari ahli di luar negeri mengenai masalah pekerja, di antaranya agar pekerja tidak diatur dan menentukan sendiri aturan untuk mereka.

Doktrin itu sudah lama berkembang, antara lain di Rusia, sejumlah negara-negara Amerika Selatan dan baru berkembang di Indonesia beberapa tahun terakhir.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement