Selasa 24 Sep 2019 17:52 WIB

Mahasiswa Makassar Bakar Ban, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Aksi bakar ban dilakukan di depan pagar DPRD Sulsel.

Mahasiswa bakar ban
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Mahasiswa bakar ban

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Aksi demontrasi di Kota Makassar digerakkan gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Awalnya, demo berjalan kondusif sebelum ada aksi bakar ban dan mahasiswa mencoba merusak pagar DPRD. Petugas polisi pun akhirnya melepaskan tembakan gas air mata.

Aksi mahasiswa dengan slogan "Mahasiswa Bergerak" itu secara serentak di Indonesia, di Makassar konsentrasi massa di kawasan flyover dan Gedung DPRD Sulsel. Tuntutan bersama mahasiswa secara nasional adalah menuntut pembatalan UU KPK dan RKUHP, RUU Pertanahan, dan Pemasyarakatan, Mineral dan Batubara (Minerba) dan minta segera menetapkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).

Awalnya aksi berjalan kondusif, dengan melakukan long march dari kampus masing-masing. Namun saat mahasiswa mulai terkonsentrasi di depan kantor DPRD Sulsel, terdapat oknum yang melakukan aksi bakar ban dan mengambil ucapan-ucapan selamat di depan pagar DPRD Sulsel untuk dibakar bersama ban.

Akibatnya kepulan asap hitam makin membesar dan di sela aksi itu terdapat oknum yang melempar batu dan mencoba merusak pagar DPRD dan memaksa untuk bertemu dengan anggota dewan yang baru dilantik untuk menyampaikan aspirasinya. Kondisi saling lempar batu itu menimbulkan reaksi petugas pengamanan dan akhirnya gas air mata pun disemprotkan ke arah mahasiswa untuk menghentikan aksi tersebut.

Jalan di depan kantor DPRD Sulsel yang semula dipadati mahasiswa berubah menjadi kosong pascapetugas keamanan berhasil memblokade mahasiswa dan menjauhkan mahasiswa dari kawasan DPRD Sulsel. Insiden mahasiswa dan petugas keamanan itu terjadi usai pelantikan 83 anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 2019-2024. Untuk alasan keamanan setelah dilantik, seluruh anggota DPRD Sulsel berhasil meninggalkan 'rumah rakyat' itu melalui pintu belakang Kantor DPRD Sulsel.

Sebanyak 1.900 personel aparat kepolisian Polda Sulsel diturunkan untuk mengamankan demo mahasiswa dan juga pengamaman pelantikan anggota DPRD Sulawesi Selatan. Pantauan Antara di lokasi, sebagian besar personel tersebut terkonsentrasi di sekitar Flyover dan Gedung DPRD Sulsel yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa. Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan untuk pengamanan aksi demo mahasiswa dikerahkan dua per tiga kekuatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement