REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi mempromosikan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Pemkot ingin produk lokal dikenal luas hingga ke luar negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam acara gelar produk dan temu bisnis UMKM Juara tahun 2019 di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Sabtu (21/9). Kegiatan ini digelar Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jabar.
''Upaya promosi produk UMKM lokal terus digenjot termasuk sinergis dengan program provinsi,'' kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Salah satunya dengan mendukung kegiatan gelar produk UMKM Juara yang digagas Pemprov Jabar.
Hal ini, ungkap Fahmi, menunjukkan UMKM makin dikuatkan dari segi regulasi dan dukungan baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota/kabupaten. Sejak lima tahun lalu, kata Fahmi, Kota Sukabumi bersepakat tidak memberikan izin lagi bagi minimarket atau waralaba. Moratorium masih berlaku sampai saat ini. Ke depan, pemkot ingin koperasi di tingkat kecamatan dan kelurahan yang didukung menjadi pusat bisnis di tingkat kelurahan.
"Bila melihat kilas balik perjalanan sejarah, pada 1998 terjadi krisis ekonomi dan merasakan benar kondisi ekonomi secara nasional terpuruk seperti industri,'' ujar Fahmi. Namun, ada satu kekuatan ekonomi bertahan saat itu, yakni UMKM.
Pemkot, ungkap Fahmi, memberikan dukungan untuk UMKM seperti pelatihan media sosial. Pelatihan itu bertujuan agar UMKM mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Menurut Fahmi, kegiatan gelar produk UKM penting sebagai stimulan dan menyukseskan pelaku UMKM. Dari data yang ada di Kota Sukabumi, ada sebanyak 18 ribu UMKM, namun belum dilakukan pemilahan kondisinya hingga saat ini.
''Kegiatan ini terobosan yang unik untuk UMKM juara lahir dan batin,'' imbuh Fahmi.