Ahad 22 Sep 2019 13:46 WIB

Banten Jadi Wilayah Pertama Penerapan Wisata Religi

Wisata religi selain menciptakan lapangan kerja juga meningkatkan indeks kebahagiaan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Sejumlah warga berwisata di komplek Mesjid Agung Kesultanan Banten di Kasemen, Serang, Senin (25/3/2019).
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Sejumlah warga berwisata di komplek Mesjid Agung Kesultanan Banten di Kasemen, Serang, Senin (25/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Masterplan pengembangan wisata religi mulai diterapkan di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten. Penerapan masterplan dimulai dari penataan Masjid Agung Penata dan pengembangan konsep Wisata Tirta Kalimati-Ciujung.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan peluncuran masterplan wisata religi tersebut menandai mulai dikembangkannya wisata religi di Kabuten Serang dari Tanara. Arief mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.

Baca Juga

"Ada tiga hal yang harus diselesaikan tahun ini, pembuatan masterplan yang hari ini kita luncurkan, pengembangan wisata religi, dan pengembangan wisata sungai di Kalimati," kata Arief dalam Siaran Pers diterima Republika.co.id, Ahad (22/9).

Di dalam masterplan tersebut, Sungai Kalimati atau yang dinamakan Wisata Air Syekh Nawawi Albantani dibenahi dengan konsep revitalisasi sungai yang akan menjadi objek wisata Islami.

Adapun proses revitalisasi dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sementara itu, kata Arief, pihaknya bertugas untuk pembuatan konsep wisata religi di Kabupaten Serang antara lain pengembangan destinasi, melakukan promosi wisata, serta pembinaan sumber daya manusia. Arief menyatakan, Provinsi Banten memiliki banyak lokasi wisata religi di antaranya Ponpes An Nawawi Tanara yang diharapkan setelah ditata lebih baik akan lebih mendorong kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

"Wisata religi di Tanara sebagai tempat kelahiran Syekh Kyai Muhammad Nawawi Bin Umar banyak diminati wisatawan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Syekh Nawawi merupakan ulama dunia dari Banten yang pernah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram, Arab Saudi dan menjadi guru Kiai Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

Syekh Nawawi berhasil menyelesaikan sekitar 115 kitab berisikan ilmu tauhid, fiqh, dan hadist serta menafsirkan kitab kuning yang hingga saat ini menjadi rujukan para ulama dan pesantren di nusantara hingga mancanegara.

Arief menjelaskan, dalam masterplan pengembangan wisata religi, tidak hanya di Tanara yang bakal dipoles, namun banyak tempat di Banten dengan tujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Serang dan Banten memiliki lama tinggal lebih lama.

"Kita harapkan wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Banten bisa mencapai 8 hari sesuai standar nasional karena banyak destinasi wisata religi yang dapat dikunjungi yang sebelumnya akan kita tata agar lebih menarik," tuturnya.

 

Kasepuhan Kesultanan Banten, Ratu Bagus Hendra Bambang, Wisanggeni Soeryaatmadja berharap ke depan Provinsi Banten akan berjaya dengan wisata religi selain menciptakan lapangan kerja, meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakatnya, juga melestarikan budaya.

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menyatakan, pengembangan wisata religi Syekh Nawawi Albantani di Tanara menjadi awal dari pengembangan wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.

"Untuk mengembangkan wisata religi di Serang harus didukung masyarakat. Kita berharap pengembangan wisata religi ini dapat mengurangi pengangguran sekaligus meningkatkan indeks kebahagian masyarakat," kata Tatu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement