REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Jumat (20/9), menguji coba penambahan jalur sepeda untuk fase pertama dari Rawamangun, Jakarta Timur, hingga Gambir, Jakarta Pusat. Jarak kedua kawasan itu sekitar 10 kilometer yang dalam kondisi kepadatan lalu-lintas normal bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30-40 menit.
Di Balai Kota Jakarta, Jumat, dia mengatakan penambahan jalur sepeda tersebut untuk program Jakarta Ramah Bersepeda. Hal ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan sepeda untuk perjalanan dekat.
"Hari ini kami memulai untuk penambahan jalur sepeda dan diuji coba. Penambahan jalur ini untuk mendorong penggunaan sepeda saat menempuh jarak yang tidak terlalu jauh," kata dia.
Pada pertengahan 2000-an, cukup banyak warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang beraktivitas memakai sepeda dalam gerakan yang dinamakan Bike 2 Work. Kebanyakan dari mereka mengenakan kostum khusus bersepeda walau ada juga yang tidak demikian.
Anies menyebutkan, penambahan jalur sepeda ini akan dibagi dalam tiga fase; untuk 2019 ini dengan total panjang jalur 63 km."Tahun ini akan ada tiga fase pembangunan dengan penambahan jalur sepeda yang totalnya nanti mencapai 63 km," ujarnya.
Saat ini, pemerintah ProvinsiDKI Jakarta telah membangun sejumlah jalur khusus sepeda sepanjang 26 kilometer. Namun, seluruh jalur ini tak memiliki konektivitas sehingga masih menyulitkan para pengguna sepeda.
Pembangunan jalur sepeda baru tahap pertama berlokasi di sejumlah jalan raya yang melintang dari Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, ke Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Fase kedua akan berada di sejumlah jalan raya yang melintang dari Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, hingga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Sedangkan fase ketiga bertempat di sejumlah jalan besar yang membentang dari kawasan Tomang, Jakarta Barat, hingga Jatinegara, Jakarta Timur. Penambahan jalur sepeda tersebut merupakan bagian dari rencana Baswedan yang akan membuat instruksi gubernur (Ingub) soal bersepeda ke kantor.