Ahad 15 Sep 2019 18:12 WIB

Sumsel Minta Tambahan Helikopter Pengebom Air ke BNPB

Asap karhutla di sejumlah kabupaten di Sumsel semakin pekat sepekan terakhir.

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin melakukan pemadaman kebakaran lahan saat simulasi pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di posko pemantau Pegayut, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Senin (30/7).
Foto: ANTARA FOTO
Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin melakukan pemadaman kebakaran lahan saat simulasi pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di posko pemantau Pegayut, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) meminta penambahan helikopter pengebom air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB. Kondisi kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin pekat di sejumlah kabupaten serta kota sejak sepekan terakhir.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Ahad (15/9), mengatakan, tujuh unit helikopter pengebom air yang siaga di Sumsel itu saat ini dinilai masih kurang. Mengingat, terjadi peningkatan titik panas yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Baca Juga

"Alat kami ini terbatas, sedangkan hasil patroli baru-baru ini saya lihat di Muara Kuang itu titik api banyak sekali," kata Herman.

Oleh karena kurangnya dukungan sarana dan prasarana tersebut, katanya, membuat upaya pemadaman menjadi tidak optimal, terutama di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, seperti Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir. Meski demikian, Herman Deru belum mengajukan usulan ke pemerintah pusat agar meminta bantuan dari luar negeri.

"Bantuan dari luar negeri ya bisa saja, apalagi karhutla ini sudah jadi isu antarnegara. Tapi sejauh ini saya masih mengharapkan dari BNPB," kata dia.

Karhutla di Sumsel terus terjadi dengan areal yang makin luas. Berdasarkan data satelit Lapan pada 14 September 2019, di Sumsel terdapat 384 titik panas dengan 146 titik berada di Ogan Komering Ilir. Akibatnya, Kota Palembang selalu diselimuti kabut asap karhutla setiap pagi dan sore hari.

Kepala Bidang Penanggulangan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel Ansori mengharapkan setidaknya tambahan dua helikopter pengebom air sehingga menjadi 10 unit yang beroperasi. "Permintaan ini karena tidak semua heli bisa operasi sekaligus karena ada yang offday atau maintenance (pemeliharaan)," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement