Rabu 11 Sep 2019 19:29 WIB

Habibie Wafat, Indonesia Kehilangan Negarawan dan Ilmuwan

Habibie sebagai bapak demokrasi dan tekhnokrat yang berkiprah bagi bangsa.

Rep: Febriyan A/ Red: Dwi Murdaningsih
FOTO DOKUMENTASI . Presiden BJ HAbibie membidikkan kamera sakunya ke arah para wartawan saat menunggu kedatangan Presiden Filipina Joseph Estrada di Batam, Selasa (13/10/1998).
Foto: Antara/Audy MA/PF-02
FOTO DOKUMENTASI . Presiden BJ HAbibie membidikkan kamera sakunya ke arah para wartawan saat menunggu kedatangan Presiden Filipina Joseph Estrada di Batam, Selasa (13/10/1998).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni Universita Indonesia (Iluni SPs- UI) merasa kehilangan dengan kepergian Presiden Ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie. BJ Habibie wafat Rabu (11/9) pukul 18.03 WIB. Iluni UI merasa kehilangan sosok yang selama ini dikagumi dari sisi keilmuan dan kebangsaan.

“Kami segenap civitas akademika UI khususnya Iluni SPs- UI merasa kehilangan. Kehilangan sosok yang selama ini kami kagumi dari sisi kelilmuan dan juga kebangsaan dalam memimpin negeri tercinta,” ujar Ketua Iluni SPs-UI Audrey Tangkudung dalam siaran persnya Rabu (11/9).

Audrey mengaku segenap alumni UI terhenyak ketika mengetahu Habibie meniggal dunia meski telah sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dalam beberapa hari terakhir. Segenap bangsa Indonesia, ujar dia, telah kehilangan tokoh penegak demokrasi.

Audrey melihat sosok Habibie selaku salah satu bapak bangsa dan juga bapak demokrasi sekaligus bapak tekhnokrat yang mempunyai kiprah yang sangat luar biasa bagi kemajuan bangsa. Semua yang sudah diletakkan Habibie dalam konteks demokrasi tidak akan bisa dilupakan oleh Bangsa Indonesia.

“Apa yang sudah dilakukan sungguh luar biasa. Kita bisa lihat beberapa hal terkait demokrasi dan juga peran penting Habibie dalam kancah perpolitikan bangsa ini,” ucap Audry.

Audrey, yang juga mantan wartawan senior ini menambahkan, di tangan Habibie lah, pers mengalami kebebasan di alam demokrasi. Sesuatu yang selama 32 tahun tak pernah didapatkan akibat kontrol penguasa saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement