Rabu 11 Sep 2019 08:09 WIB

Doa Para Tokoh dan Kesehatan BJ Habibie yang Mulai Stabil

Saya melihat dari kaca, Pak BJ Habibie sedang shalat. Beliau shalat sambil berbaring.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menjenguk Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie Habibie  di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (10/9).
Foto: dok. Istimewa
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menjenguk Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie Habibie  di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi kesehatan Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie diklaim stabil setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. BJ Habibie yang dirawat sejak Senin (2/9), dikabarkan sudah bisa merespons dengan kedipan hingga melaksanakan shalat meskipun dengan posisi berbaring.

Membaiknya kondisi kesehatan BJ Habibie disampaikan putra keduanya, Thareq Kemal Habibie. Para tokoh yang kemarin datang ke RSPAD juga menceritakan bahwa kesehatan BJ Habibie terlihat membaik. "Bapak dalam keadaan membaik dan stabil," kata Thareq Kemal Habibie saat memberikan keterangan pers di RSPAD di Jakarta, Selasa malam.

Baca Juga

Thareq yang didampingi tim dokter kepresidenan dan Kepala RSPAD Gatot Subroto, Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto Sp Rad, mengatakan, BJ Habibie dirawat karena kelelahan akibat aktivitasnya yang sangat padat. Dengan demikian, BJ Habibie harus dirawat di ICU untuk memulihkan kondisinya.

Thareq menjelaskan, ayahnya kelelahan karena kerap menerima tamu untuk berbincang. Banyak tamu yang datang untuk meminta pendapat BJ Habibie.

"Bapak menerima dengan senang hati. Kelemahan Bapak karena otaknya masih jalan, tapi suka lupa badannya sudah tidak bisa mengikuti lagi," ujar Thareq.

Karena kelelahan menerima tamu tersebut, menurut Thareq, sang ayah mengalami kelelahan dan harus menjalani perawatan di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Pihak keluarga akan membatasi tamu yang menjenguk BJ Habibie setelah tim dokter kepresidenan mengizinkan pulang. "Untuk itu, nanti di rumah Kuningan harus kami batasi siapa yang menjenguk," kata Thareq.

Dia mengungkapkan, ayahnya memang memiliki riwayat penyakit jantung sejak muda. "Setelah menua, jantungnya sangat melemah," ujar dia. Thareq meminta masyarakat Indonesia mengerti kondisi BJ Habibie agar beristirahat yang cukup dan meminta doa untuk kesembuhannya.

photo
Putra Presiden Ke-3 RI BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie memberikan keterangan terkait kondisi terkini ayahnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gotot Soebroto, Jakarta, Selasa (10/9).

Kemarin, sejumlah tokoh nasional dan para pejabat menjenguk BJ Habibie. Tampak hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga para mantan menteri.

Mantan menteri negara perumahan rakyat dan permukiman pada era Kabinet Reformasi Pembangunan Theo L Sambuaga mengatakan, saat ia menjenguk, BJ Habibie sedang tersadar dan berbaring di ranjang.

"Saya juga sempat melihat dari kaca, Pak BJ Habibie sedang shalat. Beliau shalat sambil berbaring. Menurut keterangan keluarga beliau, BJ Habibie sadar dan bisa berkomunikasi," katanya kepada wartawan setelah menjenguk BJ Habibie.

Theo tidak sempat berkomunikasi dengan BJ Habibie. Tampak yang ada di dalam ruang perawatan hanya anak BJ Habibie, keponakan, dan cucu. Ia menjelaskan, BJ Habibie berbaring dengan alat-alat medis yang masih dipasang di badan.

Kemudian, Theo melanjutkan, ada sekitar empat dokter yang memeriksa dan menjaga keadaan BJ Habibie. Dokter-dokter tersebut berada di dalam ruangan dan di luar ruangan. Menurut dia, sebagian kerabat yang berada di luar ruangan menceritakan BJ Habibie memiliki semangat yang tinggi untuk pulih serta berserah diri kepada Allah SWT.

"Saya sempat melihat BJ Habibie berkomunikasi terus dengan cucu yang paling besar. Beliau berkomunikasi dengan bahasa isyarat," ujar dia.

Eks mendikbud yang saat ini menjabat sebagai ketua Dewan Pers Mohammad Nuh turut menyampaikan hal serupa setelah menjenguk BJ Habibie sekitar pukul 17.00 WIB. Menurut dia, respons BJ Habibie saat ini bisa dikatakan menjadi yang terbaik sejak menjalani perawatan intensif.

"Tadi kami berkesempatan untuk menjenguk beliau. Beliau merespons dengan mata terbuka sambil //ngangguk-ngangguk//," kata Mohammad Nuh.

Ia berharap seluruh masyarakat dapat mendoakan kesembuhan BJ Habibie. "Ini sangat menyenangkan karena progres kesehatannya semakin positif, dan saya sangat terharu melihat itu karena beliau adalah guru kita semua," ujar dia.

Sementara, menurut penuturan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang menjenguk pada pagi hari, kondisi BJ Habibie belum sebaik pada sore hari. "Tadi saya baru jenguk langsung Pak BJ Habibie. Kondisi kesehatan beliau memang cukup berat," kata Anies saat keluar dari Paviliun Kartika pukul 10.43 WIB.

Saat Anies menjenguk, BJ Habibie dilaporkan belum bisa berkomunikasi sama sekali. "Beliau posisinya seperti tidur dalam perawatan. Beliau sadar, mendengar, tapi tidak berkomunikasi. Karena, ada alat-alat juga yang dipasang di situ," kata Anies yang memakai kemeja putih dan jas berwarna hitam.

photo
Presiden Ketiga RI BJ Habibie

Membaiknya kondisi kesehatan BJ Habibie ditanggapi dengan penuh rasa syukur oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza. "Alhamdulillah, semoga Eyang Habibie yang kami cintai, dikaruniai kesehatan yang berlimpah," ujar Hammam di kantor BPPT, Jakarta (10/9).

Seluruh insan BPPT, ungkap Hammam, mendoakan BJ Habibie segera pulih. Dia mengatakan, figur BJ Habibie sebagai pendiri BPPT menjadi ruh bagi aktivitas pengkajian dan penerapan teknologi hingga saat ini.

Hammam mengungkapkan, bulan lalu ia bertemu dengan BJ Habibie untuk membicarakan konsep SDM Iptek untuk Indonesia Maju. Saat itu, Habibie mengingatkan kepadanya bahwa SDM Iptek merupakan pilar penting guna membangun Indonesia.

"Beliau berpesan agar BPPT terus fokus juga dalam pembangunan SDM berbasis Iptek," kata Hammam. n haura hafizhah/zainur mahsir ramadhan/rizky suryarandika ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement