Selasa 10 Sep 2019 11:45 WIB

Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Bandara Banjarmasin

Sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan akibat terbatasnya jarak pandang.

Red: Nur Aini
Kabut asap. Ilustrasi
Foto: Reuters
Kabut asap. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kabut asap cukup tebal menyelimuti kawasan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru pada Selasa (10/9) pagi, yang menyebabkan pesawat yang ingin lepas landas (take off) maupun mendarat (landing) terganggu.

Dari informasi, bahkan ada satu pesawat dengan nomor penerbangan JT 320 asal Jakarta sempat berputar-putar di atas bandara karena tak bisa mendarat lantaran tebalnya kabut asap menutupi landasan pacu.

Baca Juga

GM Bandara Syamsudin Noor, Indah Preastuty mengatakan karena jarak penglihatan (visibility) tidak terpenuhi, maka keberangkatan pagi mengalami keterlambatan.

"Rata-rata mundur sekitar 1 jam 20 menit, kecuali kalau yang memang jadwalnya dekat dengan saat visibility membaik," kata Indah melalui pesan WhatsApp.

Bahkan, Indah mengaku juga baru tiba di Jakarta dengan menumpangi pesawat yang juga terkena penundaan (delay) dari Bandara Syamsudin Noor. Tercatat ada tujuh jadwal penerbangan yang mengalami penundaan dari jadwal lepas landas seharusnya, yaitu JT311 tujuan Surabaya, JT321 tujuan Jakarta, IW1394 tujuan Balikpapan, JT521 tujuan Yogyakarta, IN360 tujuan Surabaya, IW1382 tujuan Batulicin, dan GA533 tujuan Jakarta.

"Untuk tujuan Batulicin kelihatannya bandara tujuan juga ketutup asap, makanya sempat standby on ground," kata Indah.

Untuk jarak pandang di kawasan landasan pacu Bandara Syamsudin Noor pada pukul 06.00 WITA hanya 600 meter, pukul 06.15 WITA 400 meter, pukul 06.30 WITA 200 meter, pukul 07.00 WITA 400 meter, pukul 07.25 WITA 500 meter, dan pukul 08.17 WITA 400 meter.

Atas pertimbangan keselamatan, maka pilot memutuskan menunda keberangkatan hingga jarak pandang minimal terpenuhi yaitu 500-600 meter untuk take off. Sedangkan, ambang jarak pandang yang aman untuk pendaratan, yakni di atas 800 meter.

Diketahui bandara yang segera memiliki gedung terminal baru berstandar internasional itu memang rawan diselimuti kabut asap setiap musim kemarau, lantaran kawasan sekitar banyak terdapat hamparan lahan kosong yang kerap terbakar. Lahan itu seperti Guntung Damar dan Tegal Arum di Kelurahan Syamsudin Noor, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, kawasan Jalan Gubernur Soebarjo Lingkar Selatan, Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar hingga lahan gambut di Kecamatan Tambang Ulang dan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement