Selasa 10 Sep 2019 02:45 WIB

Milenial Tak Boleh Meluputkan Peninggalan Sejarah

Kontroversi soal Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Tarumanegara fiktif lagi ramai

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

BEKASI, AYOBANDUNG.COM -- Kontroversi soal Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Tarumanegara fiktif membuat sejarawan Ali Anwar menitipkan pesan bagi generasi milenial.

Hal itu agar semua pihak sama-sama belajar menghargai sebuah peninggalan sejarah yang diteliti para peneliti dalam proses dan waktu yang tidak sebentar.

“Buat milenial, bacalah beberapa buku sejarah dengan tema yang sama. Dari situ akan tambah kaya ilmu,” kata Ali kepada ayobekasi.net, Minggu (8/9/2019).

AYO BACA : Tarumanegara Disebut Fiktif, Sejarawan Sarankan Debat Terbuka

Dia optimistis bahwa generasi masa kini cerdas dan mampu mengkritisi sebuah pernyataan, sekalipun menyangkut tema sejarah. Apalagi, didukung dengan teknologi dan akses digital yang luas.

Seperti pada kontroversi pernyataan budayawan Betawi Ridwan Saidi yang menyebut bahwa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Tarumanegara adalah fiktif. Ali menyebut bahwa fiktif atau tidaknya sebuah peninggalan sejarah harus dibuktikan hasil penelitiannya.

 “Jika bisa membuktikan, berarti penelitian sebelumnya menjadi gugur. Tapi kalau tidak bisa membuktikan, dia harus mengumumkan ke publik tentang kelemahan penelitiannya, lantas minta maaf,” ujarnya.

AYO BACA : Kerajaan Tarumanegara Disebut Fiktif, Sejarawan Minta Pembuktian

Dia menjelaskan, keberadaan Kerajaan Tarumanegara sebelumnya sudah diteliti oleh para ahli arkeologi dan ahli filologi seperti Slamet Mulyana dan Hasan Jafar.

Sementara, Prasasti Tugu yang di Cilincing, Jakarta Utara (sebelum 1976 Cilincing masuk wilayah Bekasi) sudah dibaca ahli filologi UI Poerbatjaraka bahwa di sana ada nama Purnawarman dan Kali Chandrabaga yang sekarang dikenal Kali Bekasi.

Adapun pernyataan bahwa keberadaan Kerajaan Tarumanegara fiktif dianggap Ali berpotensi melukai hati para penelitinya.

“Sudah pasti melukai. Tapi kan yang bilang fiktif menganggap argumentasi yang kuat pula. Makanya, bikin saja acara debat atau sidang terbuka. Dari situ akan terlihat siapa yang paling benar,” katanya.

Untuk diketahui, Bekasi disebut-sebut pernah menjadi ibu kota Kerajaan Tarumanegara. Jejak sejarah  kejayaan Tarumanegara di Bekasi tercatat dalam Prasasti Tugu yang ditemukan di daerah Tugu, Cilincing, Jakarta Utara.

Prasasti itu menyebut perintah Raja Purnawarman untuk menggali Kali Candrabhaga atau Kali Bekasi yang bertujuan untuk mengairi sawah dan menghindar dari bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kerajaan Tarumanagara.

AYO BACA : Media Siber dan Eksploitasi Konten Berita Konflik

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement