Senin 09 Sep 2019 12:24 WIB

Soal Esemka, Ini Kata Politikus PKS

Industri otomotif harus memiliki ekosistem pendukungnya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Pabrik Perakitan Esemka. Mobil Esemka selesai perakitan di pabrik perakitan Esemka, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pabrik Perakitan Esemka. Mobil Esemka selesai perakitan di pabrik perakitan Esemka, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran mobil Esemka yang awalnya digadang-gadang sebagai mobil nasional, mengundang pro dan kontra. Selain batal menjadi mobil nasional, masyarakat juga meragukan kualitas mesin dan menuding mobil Esemka mirip dengan mobil buatan Cina.

Mobil Esemka sendiri diklaim dirakit oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Boyolali. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menegaskan setiap usaha membangun industri harus didukung, termasuk mobil Esemka. Namun ia juga meningatkan setiap usaha yang tujuannya adalah untuk pencitraan, apalagi dalam dunia industri maka tidak akan meraih kesuksesan. "Usaha pencitraan dalam bidang industri tidak akan berhasil," tegas Mardani saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (9/9).

Baca Juga

Sebab, lanjut Mardani, mobil Esemka tidak akan berkembang dan menjadi besar jika tidak digarap dengan niat serius, atau hanya sekadar ada. Karena industri otomotif harus memiliki ekosistem pendukungnya. Mulai dari kesedian suku cadang, bengkel, bahkan terkait pembiayaan. Sehingga dengan adanya ekosistem tersebut, bisa bersaing dengan industri otomotif lainnya.

"Karena itu Esemka akan besar jika memiliki kedalaman proses industri dan memiliki ekosistem pendukungnya mulai dari suku cadang hingga service centre dan dukungan perbankan," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Edi Wirajaya, menegaskan, Esemka merupakan perusahaan swasta nasional yang 100 persen dimiliki oleh swasta. Padahal sebelum, rakyat Indonesia mengimpikan mobil nasional ini menjadi nasional. Itu karena, Presiden Joko Widodo selalu menjual mobil Esemka dalam kampanyenya.

"Kami bukan mobil nasional yang dipahami orang selama ini, Esemka mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri," tegas Edi.

Menurut Edi, pihaknya juga mengikuti setiap aturan yang ditetapkan, serta semua peraturan yang berlaku industri ini. Pihaknya berharap dengan diresmikan fasilitas ini, Esemka bisa merintis kemajuan industri otomotif buatan Indonesia sekaligus satu langkah maju dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement