Sabtu 07 Sep 2019 23:41 WIB

Kota Bandung Dorong Inovasi Kuliner Tradisional

Inovasi kuliner tradisional bisa dilakukan dengan bahan kekinian di Festival Kraft

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung antre di salah satu rumah makan khusus kuliner tradisional Sunda, di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Selasa (19/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung antre di salah satu rumah makan khusus kuliner tradisional Sunda, di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Selasa (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung tengah mendorong pengembangan kuliner tradisional di Kota Bandung. Kuliner lokal harus dapat tetap menunjukkan eksistensinya dari kuliner mancanegara yang mulai bermunculan. 

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menilai kuliner lokal harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Namun tetap tidak mengurangi ciri khas asli dari panganan tersebut. Salah satunya yang saat ini sedang digandrungi adalah olahan keju. 

“Ini akan menunjukkan kreativitas Kota Bandung itu tidak pernah berhenti berkreasi termasuk dengan kuliner. Karena hari ini juga diberikan penghargaan MURI. Ada 152 kuliner berbahan dasar keju,” kata Yana di sela-sela kegiatan festival kuliner Kraft, di Jalan Majapahit, Gasibu, Kota Bandung, Sabtu (7/9). 

Yana menilai usaha kuliner menjadi salah satu potensi besar yang berkembang di Kota Bandung. Bisnis ini juga menambah dan mendongkrak PAd Kota Bandung. Selain itu, kata dia, bisnis di bidang kuliner juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat terutama pelaku UMKM.

Dengan kreativitas dan inovasi maka pelaku UMKM bisa mendulang untung. Tak hanya pelaku usaha, produsen bahan baku juga terbantu. “Mudah-mudahan tenaga kerjanya juga ada orang Bandung. Jadi multi efek lah. Secara potensi pasti ikut mendongkrak," ujarnya. 

Ia berharap festival kuliner yang melibatkan UMKM Kota Bandung ini bisa menjadi agenda rutin. Sehingga kuliner tradisional Kota Bandung bisa semakin terkenal dan diminati masyarakat. Pemerintah Kota Bandung sendiri siap membantu pengembangan usaha-usaha kuliner. Salah satunya dengan rutin memberikan pelatihan terhadap UKM kuliner di Bandung.

"Kita support UKM lewat Dinas Koperasi. UKM kita kasih pelatihan, pendampingan dan pemasaran. Pelatihan itu bisa kadang-kadang packagingnya, branding dan pemasaran bisa online. Saya pikir itu kewajiban kami. Nah kreasinya warga, setelah berkreasi pemerintah mengarahkan," tuturnya.

Sementara itu, Senior Brand Manager Kraft Yelly Erawan mengatakan festival kuliner ini diadakan untuk menginspirasi masyarakat untuk memperkaya kuliner tradisional. Kuliner tradisional tidak hanya berbahan dasar yang sudah turun temurun tapi bisa dimodifikasi. “

Tujuan kita pengen menginspirasi masyarakat Indonesia bahwa kita ingin memperkaya warisan kuliner nusantara caranya dengan aplikasi menggunakan keju bisa loh,” kata Yelly. Festival ini juga mencatat rekor MURI dengan menghadirkan 152 kuliner tradisional yang dimodifikasi dengan bahan keju. Mulai dari kue hingga makan berat seperti soto, urap, hingga mih kocok. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement