Jumat 06 Sep 2019 08:24 WIB

PDIP Jaring Calon Kepala Daerah di Pilkada 2020

PDIP membuka peluang untuk ASN, dosen, tokoh agama, dan siapapun yang terpanggil

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sebelum konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sebelum konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai membuka pendaftaran untuk bakal calon kepala daerah yang akan berlaga di Pilkada serentak 2020. Partai berlogo banteng moncong putih itu membuka diri bagi ASN, dosen, tokoh-tokoh agama dan siapapun yang terpanggil untuk menjadi pemimpin.

"Kami memiliki semangat gotong royong dan kami terbuka bagi mereka yang ingin mendaftar ke PDI Perjuangan," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (6/9).

Hasto mengatakan, PDIP memberikan skala prioritas dari kader internal atau dari mereka yang menjadi tokoh untuk bisa bergabung ke partai. Dia mengungkapkan, bakal calon kepala daerah secara terbuka diterima bagi sejumlah daerah dimana suara PDIP lemah.

Sedangkan, ungkap Hasto, partai akan mendorong kader internal di daerah-daerah yang menjadi basis suara PDIP. Mereka, dia melanjutkan, akan dinilai melalui rekam jejak serta komitmen untuk rakyat sebelum kemudian akan dipersiapkan melalui sekolah partai.

Khusus pilkada Kota Surabaya, PDIP menaruh perhatian. Apalagi kader Tri Rismaharini sudah menjabat 2 periode sebagai walikota Surabaya. Sehingga, Hasto mengatakan, PDIP ingin mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar terjadi kesinambungan.

Dia mengatakan, hal itu dilakukan agar jangan sampai nanti ada pemimpin yang tidak sepaham dengan visi Risma. Di Jatim, dia melanjutkan, akan dicari bakal calon pemimpin yang punya kesepahaman untuk menjadikan Surabaya sebagai smart city, green city dengan aneka taman kota dan kebudayaannya.

"Itu yang akan kami perkuat. Menjadi tradisi, kultur kepemimpinan di masa depan," jelas Hasto.

Seperti diketahui, 19 daerah di Jawa Timur akan menyelenggarakan Pilkada pada 2020. Sementata, PDIP mulai membuka pendaftaran bakal calon sejak lima hingga 14 September 2019 nanti. Hasto mengatakan, partai sudah melakukan evaluasi dan pemetaan terkait Pilkada di Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement