REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menyatakan, pihaknya melakukan relokasi terhadap pedagang nasi kapau di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, karena akan memperlebar trotoar di kawasan itu.
"Mereka direlokasi untuk mengikuti program pelebaran trotoar gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," kata Irwandi saat melakukan kunjungan ke kawasan itu, Kamis (5/9).
Ia menjelaskan, pihaknya telah memberikan surat pemberitahuan dan rapat bersama camat dan lurah setempat untuk sosialisasi sebagai bagian dari prosedur standar. "Kita juga tidak semena-mena," kata Irwandi.
Ia menyebutkan, para pedagang nasi kapau tersebut diminta untuk mengosongkan kios dagangannya paling lambat Kamis ini untuk segera dibongkar. Berdasarkan pantauan pada pukul 13.00 WIB, seluruh kios yang berada di kawasan Food Street Kramat yang biasa ramai dengan aktivitas jual beli makanan khas Sumatra Barat sudah kosong dan sepi.
Beberapa pedagang masih ada yang memindahkan barang-barang yang ada di kiosnya ke atas motor roda tiga. Tidak ada kericuhan dalam proses pemindahan barang-barang oleh 28 pedagang yang ada di area binaan Dinas UKM DKI Jakarta tersebut.
Para pedagang yang masih ada di lokasi sempat berbincang dengan Irwandi mengenai tempat relokasi yang terletak di belakang tempat mereka berjualan sebelumnya. Rencananya, para pedagang makanan khas Sumatra Barat itu akan melakukan kerja bakti membersihkan daerah relokasi, sehingga para penjual akan menutup layanannya hingga Ahad (8/9) mendatang.
Selain kios pedagang nasi kapau, Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga menertibkan puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang terletak di area parkir Gedung Pusat Promosi Ikan Hias milik Dinas UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Johar Baru, Jakarta Pusat. Pembongkaran ini karena lapak-lapak tersebut tidak sesuai dengan fungsi lahan.
"Kita bongkar ini sesuai dengan SOP yang ada. Lokasi mereka ini sebenarnya diperuntukkan untuk lahan parkir gedung ikan dan ini pedagang di dalam gedung banyak yang ngeluh," kata Irwandi.
Diharapkan, pembongkaran lapak PKL itu dapat mengembalikan fungsi lahan parkir bagi pengunjung gedung promosi ikan hias yang terletak di Jalan Percetakan Negara II itu.
Terdapat sebanyak 25 pedagang yang bertahan di area pembongkaran. Pembongkaran lapak berjalan dengan tertib meski pedagang melakukan protes kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang membongkar lapak dagangannya.
Beberapa pedagang yang merupakan warga sekitar dan sudah pasrah terlihat membawa barang dagangan dan tenda mereka. Barang-barang para pedagang yang belum diambil oleh pemiliknya akan disimpan petugas Satpol PP di Gudang Induk Satpol PP Cakung.