Selasa 03 Sep 2019 16:09 WIB

47 Warga Diduga Pendulang Dievakuasi ke Tanah Merah

Pendataan terhadap ke 47 orang masih terus dilakukan.

Pendulang emas tradisional di Timika mengais serpihan emas dari tailing PT Freeport.
Foto: yamintimika.blogspot.com
Pendulang emas tradisional di Timika mengais serpihan emas dari tailing PT Freeport.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak 47 warga sipil yang diduga pendulang di pedalaman antara Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat dan Kabupaten Boven Digul berhasil dievakuasi ke Tanah Merah. Tanah Merah merupakan ibu kota Kabupaten Boven Digul.

Dari 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat (perahu motor panjang), tiga orang di antaranya harus dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka-luka yang dideritanya. Kapolres Boven Digul, AKBP Samsul Rizal, Selasa (3/9) mengakui, adanya warga yang dievakuasi dari pedalaman yang berbatasan dengan kabupaten lainnya.

Memang benar ada 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat. tiga di antaranya dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka-luka yang dideritanya. "Luka-luka yang dialami warga sipil itu diduga akibat terkena sabetan senjata tajam," kata Rizal yang dihubungi dari Jayapura melalui telepon selular.

Dia pun mengatakan seraya mengaku belum bisa memintai keterangan karena anggota masih mendata mereka. “Bisa saja mereka itu bagian dari pendulang yang sebelumnya sempat dilaporkan dianiaya hingga meninggal di pedalaman Yahukimo, namun untuk memastikannya masih menunggu laporan anggota,” aku AKBP Rizal.

Dijelaskan, dari keterangan awal ada yang mengaku pedagang dan dari 47 orang, dua di antaranya perempuan. Pendataan terhadap ke 47 orang masih terus dilakukan. Dari keterangan awal mereka melarikan diri dari lokasi yang berada di perbatasan Kabupaten Yahukimo, Asmat dan Kabupaten Pegunungan Bintang ke Ukowi dan lanjut ke Phoo yang kemudian dievakuasi ke Tanah Merah.

Ke 47 warga sipil itu tiba sekitar pukul 11.00 WIT. "Dari laporan mereka menyatakan rekan-rekannya saat ini sedang berupaya menyelamatkan diri, namun belum dipastikan siapa yang menyerang warga tersebut," kata AKBP Rizal.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement