REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Lingkungan Dusun Krajan, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang semula senyap, mendadak gempar oleh kabar memilukan. Salah seorang warga Kesongo mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, Senin (2/9) dini hari WIB.
Siti Dhuriyari (36 tahun) ditemukan gantung diri dengan menggunakan tali, di ruang dapur rumahnya, yang beralamat di lingkungan RT 01, RW 04 Desa Kesongo. Yang memilukan, perempuan yang diketahui telah sekian tahun menjanda tersebut, nekat mengakhiri hidupnya sambil menggendong buah hatinya yang masih balita.
Kabar warga yang ditemukan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis ini juga dibenarkan oleh Kasubag Humas Polres Semarang, Iptu Budi Supartoko. Peristiwa ini, kali pertama diketahui oleh saksi Regarningsing (42), yang tak lain merupakan tetangga Siti. "Awalnya saksi mendengar ada suara tangisan bayi yang bersumber dari dapur rumah Siti Dhuriyari," ujarnya.
Selanjutnya, saksi Regarningsing memberitahu dan mengajak Dul Majid (68), ayah Siti Dhuriyari untuk melihat sumber suara tersebut. Kemudian, keduanya menuju ke dapur rumah Siti.
Setibanya di dapur, kedua saksi ini kaget ketika mendapati Siti dalam posisi gantung diri menggunakan tali yang diikatkan pada kayu blandar (konstruksi atap) dapur. Korban gantung diri sambil menggendong anaknya yang tengah menangis. "Saksi Regarningsing dan Dul Majid pun selanjutnya segera mengambil balita tersebut dari gendongan," lanjut Budi.
Atas kejadian ini, lanjut Budi, kedua saksi segera memberitahu aparat desa setempat yang selanjutnya diteruskan kepada anggota Polsek Tuntang. Atas laporan ini, Kapolsek Tuntang, AKP Susanto bersama beberapa anggotanya segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan seperti tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. "Ini diperkuat oleh hasil pemeriksaan medis yang dilakukan bidan Desa Kesongo," jelasnya
Sehingga, polisi menyimpulkan kematian perempuan ini murni bunuh diri dengan cara gantung diri. Diduga tindakan nekat ini dilakukan karena yang bersangkutan frustrasi terkait dengan beban hidup selama ini.
Kasubag Humas Polres Semarang ini menambahkan, pihak keluarga menerima kesimpulan polisi atas kematian Siti karena kematiannya murni akibat gantung diri. "Keluarga korban juga sudah membuat surat pernyataan yang diketahui oleh kepala desa (kades) setempat dan tidak perlu dilakukan otopsi," jelas Budi.