REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pada 27 November 2018, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), program pinjaman tanpa bunga dan agunan yang bisa diperoleh di masjid, gereja, pura, wihara, hingga kelenteng. Pinjaman dengan plafon Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta ini akan diberikan kepada perseorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dengan kelompok berjumlah minimal lima orang dan maksimal 10 orang.
Dalam siaran pers yang diterima Republika, disebutkan program yang bekerja sama dengan bjb dan rumah ibadah atau komunitas keagamaan ini sudah merangkul 1.985 mitra binaan alias jemaah melalui 124 rumah ibadah yang tersebar di Jabar. Rinciannya, kredit disalurkan kepada 56 jemaah di Kecamatan Leuwiliang Kab. Bogor melalui Masjid Al Barokah, Masjid Al Mutaqim, Masjid Nurul Hidayah, dan Klenteng Hok Tek Bio pada November lalu.
Pada Januari 2019, Masjid Al Abrar di Kecamatan Jasinga Kab. Bogor menjadi tempat penyaluran kredit bagi 21 jemaah, disusul pemberian kredit kepada 20 jamaah Masjid Al Ghufron (Kab. Sumber) dan Masjid Al Hikmah (Kab. Bogor) di Februari 2019. ''Pada Maret tahun ini penerima manfaat meningkat jadi 215 orang (jemaah) yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, Sumedang, Cirebon, sampai Kabupaten Bandung Barat,'' ucap Kusmana Hartadji, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat.
Lalu di triwulan kedua 2019 pada April, program Pemerintah Daerah Provinsi Jabar ini bisa dinikmati 266 jemaah melalui di antaranya Masjid Al Falah (Kab. Sukabumi), Masjid Baiturohman (Kab. Soreang), hingga Masjid Ar Rohmah di Kecamatan Baranangsiang Kota Bandung. Peningkatan signifikan sekaligus yang tertinggi di 2019 terjadi pada Mei lalu. Program ini dinikmati oleh 783 jemaah yang mendaftarkan diri melalui Masjid Miftahul Falah (Kab. Kuningan), Masjid Al Mutaqqin (Kab. Sumedang), hingga Masjid Al Ilyas di Kec. Malangbong Kab. Garut.
Menutup triwulan kedua 2019 pada Juni, program Kredit Mesra telah memberikan manfaat bagi 312 jemaah yang berasal dari Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. Majalengka, hingga jemaah Masjid Al Ma'mur di Kota Depok. Pada Juli 2019, 312 jemaah pun sudah menjadi mitra binaan melalui berbagai rumah ibadah di Kota Cimahi (Masjid Manarul Huda), Kab. Cianjur (Masjid Al Khoer), Kab. Subang (Masjid Ash Shidiq), Kota Cirebon (Masjid Pelita At Taqwa), serta Masjid Al Barokah di Cicendo Kota Bandung. ''Total hingga Juli 2019 ada 124 rumah ibadah yang menjadi penyalur kepada 1.985 jemaah dalam 269 kelompok,'' kata Kusmana.
Gubernur Ridwan Kamil dorong Program Kredit Mesra
Usia rata-rata penerima manfaat Kredit Mesra bjb antara 17-25 tahun hingga di atas 65 tahun, dengan mayoritas penerima di elompok usia 36-45 tahun sebanyak 668 orang. ''Sementara penerima manfaat itu paling banyak adalah sebagai pemilik usaha di bidang perdagangan, disusul Ibu rumah tangga. Kemudian kategori usaha yang lain di bidang jasa, perikanan, peternakan, bahkan ada juga pelajar yang menjadi mitra binaan,'' ujar Kusmana.
Selain memberikan pinjaman tanpa bunga dan agunan kepada jemaah berbagai masjid di Jabar, Kredit Mesra juga memberikan pelatihan kepada calon debitur yang merupakan anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Kusmana menambahkan, sosialisasi Kredit Mesra, serta pelatihan terkait Pemilahan Keungan Usaha dan Dinamika Kelompok terus dilakukan agar jemaah dan DKM bisa betul-betul menikmati manfaat program tersebut. ''Diharapkan (jumlah penerima kredit) bisa terus bertambah hingga 2023 untuk mengatasi masalah sulitnya warga dhuafa mengakses sektor keuangan sehingga ekonomi inklusif di Jabar meningkat,'' tutup Kusmana.
Rima Melati, salah satu penerima di DKM Al Birri Kota Sukabumi, mengaku bisa mengembangkan usahanya berkat pinjaman program Kredit Mesra bjb. ''Usaha counter HP dan pulsa saya jadi lebih lengkap dan omzet bertambah,'' kata Rima. Hal senada diutarakan Siti Djamilah asal DKM Baitul Muttaqien Kota Sukabumi dan Soleha asal DKM Al Istiqomah Kab. Karawang. ''Berkat pinjaman bjb Mesra, saya bisa menambah modal usaha sehingga pendapatan saya bertambah,'' ucap Soleha. Dikatakan Siti, dengan mengakses pinjaman, ia bisa menambah menu masakan di warung nasi saya jadi lebih lengkap.