Senin 02 Sep 2019 10:54 WIB

Jalan Mengwitani-Singaraja Bali Ditargetkan Selesai 2019

Jalan baru yang dibangun tersebut memangkas jumlah belokan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan jalan pintas di ruas Mengwitani-Singaraja di Kabupaten Buleleng dan Tabanan, Bali selesai pada Desember 2019. Ruas jalan tersebut merupakan jalur wisata yang padat dengan geometri jalan yang berkelok-kelok dan tanjakan turunan curam.

"Kementerian PUPR dengan pemerintah provinsi dan kabupaten sepakat untuk membuat jalan pontas. Ada 10 jalan pintas yang rencananya akan dibangun,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (1/9) lalu.

Baca Juga

Dia menjelaskan jalan baru yang dibangun tersebut memangkas jumlah belokan seperti di jalan pintas lima dan enam yakni dari 15 tikungan menjadi lima tikungan. Selain itu juga memperbaiki tingkat kemiringan jalan dari semula delapan sampai 12 derajat menjadi maksimal enam derajat.

"Dengan demikian meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara terutama bagi bus-bus pariwisata," tutur Basuki.

Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII tengah menyelesaikan pembangunan jalan pintas di empat lokasi. Keempat jalan pintas tersebut yaitu 3,4,5 dan 6 yang ditargetkan selesai sesuai kontrak bulan Desember 2019.

Pembangunan jalan pintas lima dan enam sepanjang 1.950 meter dengan nilai kontrak multiyears 2018-2019 sekitar Rp 140,6 miliar. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Cipta Strada (KSO). Pada jalan pintas lima dan enam tersebut terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dan jalan 1.740 meter yang progresnya sudah mencapai 74 persen.

Sementara itu, jalan pintas tiga sepanjang 480 meter dibangun dengan anggaran Rp 12,1 miliar dengan kontraktor lokal PT Aditya Sinar Pratama yang progresnya mencapai 71 persen. Pembangunan jalan pintas empat sepanjang 1.096 meter dengan anggaran Rp 116,2 miliar dengan kontraktor PT Nindya Karya a ini progresnya mencapai 23 persen.

Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan tujuh meter dan bahu jalan dua meter lalu dilengkapi lampu penerang jalan. Nantinya apabila jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.

Sebagai jalur wisata, Basuki mengatakan akan membangun area pandang agar masyarakay dapat menikmati pemandangan Bali yang indah ini. “Jalan dan jembatan juga akan dilengkapi dengan ornamen budaya lokal sehingga infrastrukturnya juga indah,” tutur Basuki. 

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi pembangunan jalan pintas ini, karena hal ini karena bisa mengurangi kesenjangan ekonomi antara Bali selatan dan Bali utara. Agus mengatakan dengan jalan pintas tersebut maka jarak tempuh antara Buleleng dengan Denpasar bisa lebih efisien dalam segi waktu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement