Sabtu 31 Aug 2019 18:15 WIB

Nyanyian Lampu Merah, Wali Kota Depok Siap Terima Kritik

Konsep penataan lalu lintas kawasan Margonda itu dinamai Joyfull Traffic Management.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Wali Kota Depok, Mohammad Idris secara resmi melaunching pemutaran lagu Hati-hati di Jalan di lampu merah di Jalan Margonda, Kota Depok.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris secara resmi melaunching pemutaran lagu Hati-hati di Jalan di lampu merah di Jalan Margonda, Kota Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Warga Kota Depok akhirnya sudah dapat mendengar lagu Hati-hati di Jalan yang dinyanyikan Wali Kota Depok Mohammad Idris. Lagu yang sempat menuai pro dan kotra saat direncanakan akan diperdengarkan di setiap lampu merah di Kota Depok itu akhirnya resmi di-launching dan diputar di lampu merah Margonda-Ramanda, Kota Depok, Sabtu (31/8).

"Kami launching lagu yang diputar di lampu merah berbarengan dengan beberapa program manajemen transportasi yakni Joyfull Traffic Management atau JoTram lainnya," ujar Idris di lokasi launching JoTram di Terminal Kota Depok di Jalan Margonda, Kota Depok, Sabtu (31/8).

Idris menambahkan, untuk pemutaran lagu Hati-hati di Jalan baru dapat diputar hanya di lampu merah Margonda-Ramanda. "Ya baru di satu titik, nanti kami akan lakukan evaluasi juga. Durasinya satu menit. Kritik membangun tentu kami siap terima, terkait pemutaran lagu tersebut," jelasnya.

Ditegaskan Idris, selain lagu Hati-hati di Jalan juga diputar lagu Tertib Lalu Lintas (Tiblantas). "Lagu ini adalah pengumuman imbauan tertib lalu lintas dengan durasi satu menit. Kedua lagu itu, jika efisien akan dipasang di beberapa titik persimpangan jalan yang terdapat lampu lalu lintas di Kota Depok," ucapnya.

Pihaknya, lanjut Idris, akan dengan lapang dada menerima masukan dan kritikan terkait pemutaran lagu Hati-hati di Jalan. "Kebijakan ini tidak sepihak, kami melibatkan beberapa pakar seperti manajemen transportasi, dan pemerintah pusat juga merestui," kata dia.

Menurut Idris, beberapa program manajemen transportasi lain yang dilauching di antaranya contra flow di Jalan Arif Rahman Hakim (ARH), bus commuter, dan shelter ojek online. "Mudah-mudahan beberapa program manajemen transportasi yang kami launching ini dapat mengurai kemacetan di Kota Depok khususnya di Jalan Margonda," harapnya.

Idris menjelaskan, konsep penataan lalu lintas di kawasan Margonda itu dinamai Joyfull Traffic Management atau JoTram, yang meliputi penyediaan area-area parkir khusus kendaraan bermotor dan penyampaian pesan-pesan untuk menaati rambu-rambu lalu lintas di beberapa persimpangan atau lampu pengatur lalu lintas.

Selain itu, lanjut Idris, juga ada program jalur berlawanan arah (contra flow), kanalisasi jalur cepat-lambat, penataan ojek dalam jaringan, dan pembangunan underpass. "Konsep JoTram ini sebagai langkah memberikan pelayanan masyarakatnya agar nyaman dan aman," ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, program manajemen transportasi akan terus dikembangkan di Kota Depok.."Untuk contra flow sudah resmi dijalankan hari ini (Sabtu-red) dan untuk bus commuter juga mulai hari ini (Sabtu-red) mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB," jelasnya.

Sedangkan bus commuter, lanjut Idrid, akan melayani masyarakat yang hendak berpergian di seputaran kawasan Jalan Margonda. "Nantinya kendaraan masyarakat bisa diparkir di Balai Kota Depok secara gratis, mereka bisa naik commuter untuk berpergian di seputaran Jalan Margonda," terangnya.

Launching JoyTram yang digelar di Terminal Depok diawali dengan aksi flash mob. Ratusan peserta dari mulai pelajar hingga masyarakat umum ikut menari dan bernyanyi lagu Hati-hati di Jalan bersama Wali Kota Depok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement