Sabtu 31 Aug 2019 00:08 WIB

Tanggapan Aher Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Jabar

Secara demografis kepadatan penduduk di Kota Bandung sudah sangat padat.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

BANDUNG, AYOBANDUNG.COM—Gubernur Jawa Barat dua periode 2008-2013 dan 2013-2018 Ahmad Heryawan atau Aher menyatakan, tidak mempermasalahkan rencana pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dari Kota Bandung ke daerah lain.

"Kalau kemudian ada pemikiran harus ada kawasan baru untuk memecah kepadatan penduduk dan pemerataan ekonomi itu disertai dengan pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar saya kira itu enggak ada masalah," kata Aher, ketika dimintai tanggapan tentang rencana pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dari Kota Bandung ke daerah lainnya, di Bandung, Jumat (30/8/2019).

Politisi PKS ini mengatakan, jika rencana pemindahan ibu kota provinsi tersebut dimaksudkan untuk menghadirkan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya maka hal tersebut merupakan rencana yang baik.

AYO BACA : Jadi Calon Ibu Kota Baru Jabar, Seluruh Wilayah Tegalluar Ternyata Rawan Banjir

Selain itu, lanjut Aher, saat ini secara demografis kepadatan penduduk di Kota Bandung sudah sangat padat. Hal ini karena perancang Kota Kembang saat itu memproyeksikan wilayah ini dihuni oleh penduduk antara 750.000 hingga satu juta jiwa.

"Nah, sekarang kalau tidak salah jumlah penduduk Kota Bandung itu sudah mencapai 2,5 juta jiwa. Ini sudah melampaui kapasitasnya kan," ucapnya.

Oleh karena itu, kata Aher, jika melihat aspek-aspek tersebut, diperlukan pemecahan kepadatan penduduk dan untuk lebih meningkatkan pelayanan publik dan pemerataan ekonomi, serta pembangunan maka perlu dibuat kawasan baru atau ibu kota provinsi baru.

AYO BACA : Pemkab Segera Tentukan Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya Selatan

"Masalahnya di situ, Bandung sudah sangat padat dan kemudian perlu ada pemecahan ekonomi dan pembangunan dan untuk memecah dua hal itu bisa dilakukan dengan pembangunan kawasan baru," kata dia.

Selain muncul rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, kini Jawa Barat juga sedang mengkaji rencana pemindahan ibu kota provinsi dari Kota Bandung ke tempat lain.

Kajian tersebut, kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sudah masuk dalam Perda Perubahan atas Perda Jabar Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Jabar Tahun 2009-2029.

"Jadi di dalam Segi Tiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) sudah masukan, penataan jalur transportasi sudah masuk," tutur Gubernur Emil seusai menghadiri penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Jabar dengan PT Astra Internasional di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Kamis (29/8/2019).

Menurut dia, di dalam revisi tersebut termasuk persetujuan wacana perpindahan pusat pemerintahan yang akan dikaji lebih lanjut oleh Pemprov Jabar dalam waktu tak terlalu lama.

"(Lokasi pemindahan ibu kota Provinsi Jabar) Itu ada di Tegalluar, Walini, atau Segi Tiga Rebana juga, karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," tegasnya.

AYO BACA : Walkot Cirebon Nilai Pemindahan Pusat Pemerintahan Justru Perkuat Jabar

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement