Jumat 30 Aug 2019 17:23 WIB

Pencinta Batik Yogyakarta Berbagi dengan Perajin Banyuwangi

Batik Banyuwangi dinilai memiliki kekhasan yang tidak dimiliki daerah lain.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas (kanan) melihat salah satu batik milik Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad Yogyakarta di  Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Jumat (30/8).
Foto: dokpri
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas (kanan) melihat salah satu batik milik Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad Yogyakarta di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Jumat (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Pencinta Batik Indonesia Sekar Jagad Yogyakarta melakukan lawatan ke Banyuwangi. Kunjungan rombongan pecinta batik nusantara ini untuk berbagi (sharing) pengembangan industri batik nusantara.

Puluhan pencinta batik ini diterima langsung Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Jumat (30/8). Bupati Anas didampingi istrinya yang juga Ketua Dekranasda Banyuwangi, Ny Ipuk Fiestiandani menyambut rombongan pecinta batik yang terdiri dari pengusaha, mantan pejabat, keraton Yogyakarta hingga praktisi pendidikan ini dengan ramah dan penuh kehangatan. Bahkan, para pecinta batik ini disuguhi kuliner khas Banyuwangi, seperti ayam kesrut, urap-urap, sate ayam dan kikil kesrut.     

Dalam sambutannya, ketua rombongan GBPH H Prabukusumo, menyampaikan terima kasih atas perhatian pemkab Banyuwangi.  Paguyuban pecinta batik sekar jagad ini, kata dia, sengaja datang ke Banyuwangi karena ingin berbagi pengembangan batik dengan pengrajin batik Banyuwangi. 

“Kami dari paguyuban pecinta batik sekar jagad nasantara rutin berkeliling daerah yang getol mengembangkan batiknya, dan Banyuwangi salah satunya. Kami ingin memotivasi sekaligus sharing pengalaman untuk menghasilkan karya batik terbaik,” katanya.

Kegiatan keliling nusantara ini, kata dia, sudah dilakukan dalam lima tahun terakhir ini, dengan tujuan untuk memotivasi pengrajin batik agar terus mengembangkan batik sesuai karakter daerah masing-masing. Sekaligus untuk menularkan ilmu membatik yang dimiliki oleh anggotanya.  

Nah seperti disini kami besok pagi (Sabtu), kami akan mengunjungi pengrajin batik di lembaga permasyarakatan (lapas) Banyuwangi,” kata Purbo.  

Menurut Purbo, batik Banyuwangi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki daerah lain. “Banyuwangi ada 40 motif. Saya kira batiknya bagus dan kami akan ngelarisi (memborong) produk buatan pengrajin untuk kami sandingkan dengan batik-batik yang lain,” katanya.

Sementara itu, Bupati Anas mengapresiasi kedatangan para pecinta batik ini. Bagi Anas kedatangan rombongan ini membawa angin positif untuk perkembangan pengrajin batik di Banyuwangi. Karena secara tidak langsung memberikan suntikan motivasi kepada pengrajin batik. Apalagi batik Yogyakarta sudah jauh populer dibanding dengan Banyuwangi.  

“Terima kasih atas kedatangannya. Mudah-mudahan dengan kehadiran paguyuban sekar jagad ini membawa angin segar baru bagi pembantik Banyuwangi untuk terus berkreasi dengan motif-motif yang lebih bagus,. Kami senang para pengrajin batik saling memotivasi untuk memajukan warisan adiluhung nusantara ini” kata Bupati Anas.

Di sela-sela acara, para pecinta batik ini menggelar parade kain batik. Kain-kain batik khas Yogyakarta mereka tampilkan ke pengunjung sembari mengulas filosofi yang ada di dalamnya.  Selama tiga hari, mereka juga akan meninjau sejumlah UMKM batik dan destinasi wisata Banyuwangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement