REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Hariyono mengusulkan agar elemen masyarakat antardaerah membangun komunikasi intensif dan sering melakukan pertukaran budaya untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Hal itu penting untuk meminilasir kesalahpahaman.
"Adanya komunikasi yang intensif dan sering dilakukan pertukaran budaya membuat masyarakat antardaerah menjadi dekat satu sama lain, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang memicu situasi memanas seperti di Papua saat ini," kata Hariyono, di Jakarta, Kamis (29/8).
Menurut Hariyono, pertukaran budaya antardaerah dapat dilakukan dengan pementasan kesenian dan pertunjukan budaya antardaerah, sehingga tumbuh kedekatan emosional dan rasa kebersamaan.
"Hal ini dapat menumbuhkan sikap saling menghargai di antara masyarakat. Ini wujud dari nilai-nilai luhur Pancasila," katanya pula.
Mantan Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang ini, juga menilai kondisi masyarakat saat ini yang mudah tersulut emosi dan terjadi gesekan sosial, karena masih kurangnya figur teladan di tengah masyarakat.
Hariyono mengusulkan agar pemerintah dan lembaga terkait dapat memunculkan lebih banyak figur teladan yang dapat menjadi tokoh panutan bagi masyarakat.