Kamis 29 Aug 2019 19:07 WIB

Polisi Ungkap Fakta Baru Pembunuhan Empat Orang Sekeluarga

Ibu dan nenek keempat korban ternyata mengetahui pembunuhan tersebut.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto:

Ia mengatakan, keterangan tersebut diperoleh dari para tersangka setelah polisi menggelar prarekonstruksi pada Rabu (28/8). Saat prarekonstruksi tersebut, kata dia, menemukan sedikit keganjalan sehingga dilakukan pendalaman hingga akhirnya terbukalah informasi tersebut.

Dengan demikian, Misem sebenarnya mengetahui kejadian pembunuhan terhadap tiga anaknya dan salah seorang cucunya yang dilakukan oleh salah seorang anaknya dan dua cucunya tersebut. "Hanya karena pernah disekap dan diancam sehingga dia (Misem) tidak mau menyampaikan kepada keluarganya termasuk kepada saudara Edi (anak keempat Misem yang tinggal di Desa Kaliori)," katanya.

Dalam hal ini, Misem diancam akan dibunuh oleh Irfan karena sudah terlanjur melihat pembunuhan tersebut. Putra menolak dengan alasan jika seluruh keluarga yang tinggal di rumah itu dibunuh akan menimbulkan kecurigaan dan dicari keluarga lainnya.

Menurut dia, ancaman tersebut disampaikan Irfan saat neneknya berusaha masuk ke dalam rumah karena mendengar teriakan minta tolong. "Dia mau masuk (ke dalam rumahnya), sudah banyak darah, baru dua (yang meninggal dunia), yang pertama meninggal saudara Sugiono, kedua saudara Supratno, karena yang paling agak melawan katanya saudara Supratno, sempat teriak minta tolong," jelasnya.

Menurut dia, ketika Misem tersadar dari pingsan, Irfan juga mengancam akan membunuh neneknya itu jika menceritakan kejadian tersebut kepada tetangganya atau Edi. Ia mengatakan, berdasarkan keterangan Irfan dan Putra, selama lima tahun sejak peristiwa pembunuhan tersebut terjadi hingga akhirnya terungkap, Misem tidak pernah menanyakan kejadian itu karena takut.

Bahkan, kata dia, Misem tidak tahu jasad ketiga anaknya dan salah seorang cucunya itu dikubur di belakang rumahnya. "Pelaku menyampaikan Bu Misem mengetahui masalah pembunuhannya tetapi tidak mengetahui mayat-mayat korban pembunuhan dikubur di belakang (rumah), tahunya mayatnya sudah dibuang," katanya.

Ia mengatakan, selama ini halaman belakang rumah Misem sering dibersihkan. Di atas tempat untuk mengubur mayat keempat korban terdapat tumpukan batu sehingga setiap orang yang membersihkannya tidak tahu jika ada mayat di bawahnya.

Seperti diwartakan, kasus pembunuhan tersebut terungkap setelah kerangka keempat korban pertama kali ditemukan oleh Rasman (63 tahun), saat membersihkan halaman belakang rumah Misem (76), warga Desa Pasinggangan RT07 RW03, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/8).

Akan tetapi Rasman baru menceritakan penemuan tengkorak atau kerangka manusia itu kepada Saren (55) pada Sabtu (24/8) yang dilanjutkan dengan laporan ke Kepolisian Sektor Banyumas. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas Satreskrim Polres Banyumas pada Senin (26/8) berhasil mengungkap identitas keempat korban dan menetapkan empat tersangka kasus pembunuhan yang terjadi pada 9 Oktober 2014 itu.

Dalam hal ini, empat korban pembunuhan tersebut terdiri atas Supratno (usia saat dibunuh 51) yang merupakan anak pertama Misem, Sugiono (46) anak kedua Misem, Heri Sutiawan (41) anak kelima Misem, dan Vivin Dwi Loveana (21) anak dari Supratno.

Sementara empat tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut terdiri atas Saminah (52) yang merupakan anak kedua Misem beserta tiga anaknya, yakni Irfan (32), Putra (27), dan Saniah (37). Dari hasil penyelidikan, motif pembunuhan tersebut berupa dendam yang didasari oleh masalah tanah warisan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement