Kamis 29 Aug 2019 11:07 WIB

Oknum Dosen Lecehkan Mahasiswi, Rektor se-Kalteng Dipanggil

Oknum dosen yang melakukan pelecehan seksual sejumlah mahasiswi jadi tersangka.

Red: Nur Aini
Aksi menentang pelecehan seksual. (ilustrasi)
Foto: Antara/Reno Esnir
Aksi menentang pelecehan seksual. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran akan segera memanggil semua rektor universitas di daerah itu terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen PS terhadap sejumlah mahasiswi.

"Dalam waktu dekat ini kami akan memanggil semua rektor universitas yang ada di Palangka Raya untuk membicarakan antisipasi permasalahan seperti ini, sehingga ke depan hal seperti ini tidak terulang kembali," kata Sugianto di Palangka Raya, Kamis (29/8).

Baca Juga

Pihaknya juga mengaku prihatin atas kejadian tersebut, dan meminta polisi segera memproses hukum secara tegas. Jika terbukti, kejadian itu tidak hanya mencoreng dunia pendidikan, tetapi dikhawatirkan juga menimbulkan trauma bagi mahasiswi.

Oknum dosen yang kini menjabat sebagai Kepala Prodi Fisika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di UPR itu, kini sudah diperiksa oleh pihak Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah.

Selain itu, Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan menegaskan, oknum dosen UPR yang diduga melakukan pelecehan terhadap sejumlah mahasiswinya itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, tersangka masih menjalani proses pemeriksaan dalam perkara tersebut. Penetapan tersangka terhadap oknum dosen itu, karena sudah masuk unsur-unsur tindak pidana.

"Penetapan tersangka ini setelah ada pengaduan sejumlah mahasiswi UPR ke Ditreskrimum Polda Kalteng. Setelah dilakukan gelar perkara penyidik menetapkan terlapor sebagai tersangka," ujar Hendra.

Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Palangka Raya Alfrit Dodymengatakan kasus dugaan pelecehan seksual tidak bisa dianggap remeh. Jika terbukti bersalah, tentu menjadi catatan buruk bagi dunia pendidikan di Kalteng, sebab terduga saat ini merupakan seseorang yang seharusnya memberi teladan serta contoh yang baik bagi generasi muda.

"Kami tidak ingin ada lagi kasus serupa terjadi di dunia pendidikan di Kalteng. Jangan sampai ada mahasiswi mengalami pelecehan seksual," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement