REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi terus menggencarkan gerakan magrib mengaji di Kota Sukabumi. Kegiatan ini untuk mendorong peningkatan keimanan dan ketakwaaan di kalangan anak-anak.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dipantau langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang melakukan roadshow ke lapangan. Terakhir dilakukan ke Masjid Al Istiqomah Kampung Baru Jembatan Merah RW 12 Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum pada Rabu (28/8) malam. "Gerakan magrib mengaji merupakan program prioritas dan unggulan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Program ini digencarkan bagaimana keimanan dan ketakwaan serta keagamaan anak-anak meningkat. Fahmi mengatakan, pemerintah khawatir melihat kondisi anak yang tidak biasa baca dan tulis Alquran. Sehingga gerakan magrib mengaji ini harus terus digulirkan.
Fahmi mengatakan, gerakan ini dianggap sebuah program yang layak dijadikan program provinsi. Makanya oleh Gubernur Jawa Barat ditarik menjadi program provinsi dan diluncurkan di Masjid Agung Sukabumi pada 13 Desember 2018 lalu.
Selain gerakan magrib mengaji, program rumah singgah di Bandung untuk warga menjalani rawat rujukan di RSHS Bandung dan RS Cicendo juga ditarik ke provinsi. Bahkan Program homecare ditarik ke nasional, di mana satu perawat ditugaskan ke setiap kelurahan.
Lebih lanjut Fahmi mengatakan, gerakan Magrib Mengaji menjadi penting. Apalagi di negara negara maju mulai merasakan dampak negatif dari perkembangan teknologi terhadap perkembangan anak yakni anak menjadi individualistis dan tidak kenal dengan lingkungannya.
Ke depan lanjut Fahmi, bagaimana anak-anak taat syariat Islam diawali akrab dengan Alquran. Sehingga pemkot menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama memantau gerakan magrib mengaji anak-anak.
Dengan gerakan ini ungkap Fahmi, akan mendorong warga untuk menjaga akidah, akhlak dan ibadah dan konsep anak qurrota ayun terwujud. Untuk mendukung gerakan Magrib Mengaji, pemda memberikan dukungan anggaran ke para guru agama dan marbot masjid.
"Kenapa guru agama dan marbot masjid diberikan dana Rp 150 ribu per bulan, hal ini sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemda untuk hidupkan masjid yang ada di Sukabumi," ungkap Fahmi.
Di sisi lain orang tua juga harus mencontohkan hal tersebut lebih dahulu seperti biasa membaca Alquran. Pengurus DKM Masjid Al Istiqomah Cibeureum, Alit Gunawan mengatakan, gerakan Magrib Mengaji sudah biasa dilakukan di masjid tersebut. Hal ini dilakukan untuk menanamkan kecintaan mendalami dan belajar Alquran. "Anak-anak di sini sudah terbiasa mengikuti gerakan Magrib Mengaji," ujar Alit. Di mana anak-anak mengaji di masjid maupun di rumah-rumah ustaz.