Senin 26 Aug 2019 23:56 WIB

Pemindahan Ibu Kota Bukti Jokowi Berani Keluar Zona Nyaman

Pemindahan ibu kota bukti Jokowi ingin adanya pemerataan pembangunan.

Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Anak Bangsa Juara, Michael Umbas mengatakan keputusan Presien Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota harus diapresiasi. Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa Presiden Jokowi seorang pemimpin yang visioner dan mau keluar dari zona nyaman.

"Hal ini juga cermin sikap sebagai negarawan. Pak Jokowi berpikir tidak untuk kepentingan lima tahunan, melainkan jangka panjang. Generasi bangsa masa depan akan menuai manfaat pemindahan ibu kota," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (26/8).

Baca Juga

Selain itu, keputusan Presiden Jokowi memindahkan ibukota juga menunjukan komitmennya terhadap perubahan. Menurutnya, Jokowi selalu ingi adanya pemerataan pembangunan nasional bersifat Indonesia sentris. Umbas mengatakan, pengumuman ibu kota baru di sebagian Penajam Passer Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, bisa dikatakan jug sebagai hadiah di momen kemerdekaan Indonesia.

"Andai Bung Karno masih hidup, beliau yang dulu menggagas ide ini pasti bangga. Saya pribadi mengucapkan selamat," ucapnya.

Umbas melanjutkan, Presiden Jokowi juga sangat paham jika keputusan pemindahan ibu kota membutuhkan dukungan DPR. Ia yakin, DPR sebagai wakil rakyat akan menyetujui keputusan Jokowi demi pemerataan pembangunan. "Saya pribadi optimistis. Dukungan dari DPR saat ini yang akan berakhir maupun yang nantinya dilantik pada awal Oktober 2019 tak perlu diragukan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement