Jumat 23 Aug 2019 23:39 WIB

Rini Jamin LRT Jabodebek tak akan Alami Gangguan Listrik

LRT Jabodebek akan mulai diuji coba pada Oktober 2019.

Menteri BUMN Rini Soemarno (depan) melihat lintasan LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (23/8/2019).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Menteri BUMN Rini Soemarno (depan) melihat lintasan LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (23/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno memastikan kereta ringan LRT Jabodebek tidak akan mengalami gangguan listrik. LRT Jabodebek akan mulai diuji coba pada Oktober 2019.

“Kemarin kami, Pak Budi dari Adhi karya dan dari PT Kereta Api juga PT LEN, kita akan mengecek terus mengenai electrical wiring. Karena ini kereta listrik kita akan membuat simulasi-simulasi yang lebih mendalam, sehubungan dengan berbagai kemungkinan terkait aliran listriknya yang harus bisa terus lancar,” kata Rini saat meninjau di Stasiun LRT Cibubur, Jakarta, Jumat (23/8).

Dengan begitu, Rini berharap tidak ada lagi gangguan listrik yang mengganggu operasional LRT atau moda berbasis rel seperti yang terjadi sebelumnya. “Sehingga tidak ada masalah seperti kemarin, nanti kita udah mulai testing. Insya Allah sebelum akhir tahun,” katanya.

Untuk itu, Rini juga meminta untuk membangun adanya cadangan listrik, minimal ada tiga cadangan. “Sekarang yang kita ingin lakukan adalah berlapis-lapis aliran listrik cadangan. Jadi kalau ini mati, ada backup aliran listriknya, minimal ada tiga backup. Dengan pengalaman yang kemarin (mati listrik), kali ini kita akan lebih mengetes lebih detail, lebih dalam,” katanya.

Seiring dengan rencana uji coba pada Oktober 2019, rangkain kereta dijadwalkan satu rangkaian datang pada September. Tiga rangkaian pada Oktober di mana satu rangkaian terdiri atas enam kereta.

“Kalau sudah empat set ini kita cukup yakin lah kita bisa mulai operasional minimal antara Cibubur ke Cawang Cibubur pulang pergi,” katanya.

Apabila aliran listrik sudah bagus, lanjut Rini, diharapkan Oktober bisa diuji coba secara komersil. Untuk itu, ia meminta PT Industri Kereta Api (Inka) sebagai pemasok sarana LRT, untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar bisa segera melakukan sertifikasi pada September ini.

“Supaya bisa beroperasi normal akan lebih nyaman kalau kita punya izin, Kemenhub harus memberikan sertifikasi, makanya kalau September ini, INKA lagi dicoba dan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan Insya Allah kita bisa dapat sertifikasi operasi akhir Oktober,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement