REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho mengatakan gempa tektonik Magnitudo 4,0 akibat aktivitas Sesar Citarik. Gempa tersebut terjadi di Kabupaten Bogor pada Jumat (23/8) pukul 11.10 WIB.
"Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Citarik," kata Hendro melalui siaran pers yang dibagikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui perpesanan sekejap di Jakarta, Jumat.
Hendro mengatakan pusat genpa berada pada koordinat 6,7 Lintang Selatan dan 106, 51 Bujur Timur di darat 101 kilometer Barat Daya Kabupaten Bogor dengan kedalaman lima kilometer. Berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG dan laporan masyarakat, gempa dirasakan di wilayah Sukabumi (Skala Intensitas Mercalli II hingga III), Ciptagelar (Skala III), Panggarangan Jatake, Cikotok, dan Bogor (Skala II hingga III).
"Belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak gempa," katanya.
Hasil monitoring hingga pukul 11.35 WIB juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Hendro mengimbau masyarakat tetap tenang dan terus mengikuti informasi resmi BMKG.
"BMKG akan terus memantau perkembangan gempa tersebut," ujarnya.