Kamis 22 Aug 2019 14:29 WIB

Kapolda Papua: Demo Damai Berlangsung di Nabire dan Dekai

Ada insiden kecil dalam unjuk rasa di Nabire, tapi tidak berlanjut dan membesar.

Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
Foto: ANTARA FOTO/Arys
Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA Aksi demo damai berlangsung di dua kota berbeda yaitu Nabire, Kabupaten Nabire dan Dekai, Kabupaten Yakuhimo, Papua, Kamis (22/8). Laporan dari lapangan yang diterima, aksi demo di kedua kota itu berlangsung kondusif dengan pengawalan aparat keamanan.

"Situasi keamanan di kedua kota masih kondusif," kata Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja kepada wartawan di Jayapura, Kamis.

Mantan kapolda Papua Barat itu mengatakan dari laporan yang diterima, massa melakukan penyampaian aspirasi pada demo tersebut. “Mudah-mudahan demo berlangsung aman sehingga situasi kamtibmas tetap kondusif,” kata Irjen Pol Rodja.

Kapolres Nabire AKBP Sonny M Nugroho mengatakan kondisi kamtibmas di Kabupaten Nabire, Papua, usai unjuk rasa yang digelar oleh warga di depan Kantor DPRD setempat pada Kamis (22/8) kondusif. Ia mengakui terjadinya insiden kecil dalam pelaksanaan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire tersebut.

Namun, semua pihak dapat menahan diri sehingga tidak berkelanjutan. "Karena semua pihak dapat menahan diri, akhirnya massa yang berunjuk rasa dapat melaksanakan orasinya hingga selesai," katanya.

Menurut kapolres, unjuk rasa tersebut dimulai sekitar pukul 06.30 WIT dan selesai pada pukul 13.30 WIT, massa bergerak dari empat titik. "Untuk korban jiwa tidak ada, sedangkan kerusakan material ada sedikit, yakni hanya berupa kaca bangunan Kantor DPRD Kabupaten Nabire," ujarnya.

Dia menjelaskan, massa yang berunjuk rasa sempat melempari Kantor DPRD Kabupaten Nabire dan petugas, sehingga pihaknya melepaskan gas air mata, setelah itu saling menahan diri hingga unjuk rasa selesai. "Tidak ada yang diamankan oleh polisi dari kejadian ini karena hal tersebut adalah spontanitas saja dalam meluapkan emosi," katanya.

Polres Nabire mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan terprovokasi karena diduga ada yang menunggangi. Untuk itu, jangan sampai kejadian di tempat lain juga terjadi di Nabire, karena masyarakat sendiri yang nantinya akan dirugikan.

Aksi demo damai yang dilakukan masyarakat sebagai kekecewaan terhadap insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang beberapa waktu lalu, berlangsung di beberapa kota di Papua, termasuk di ibu kota Jayapura yang dilaksanakan Senin (19/8). Kemudian Selasa (20/8) dilanjutkan dilaksanakan di beberapa kota di antaranya Merauke, Biak, Serui dan Nabire. Sedangkan Rabu (21/8) aksi demo berlangsung di Timika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement