Kamis 22 Aug 2019 10:39 WIB

PAN Sebut Belum Ada Ajakan Gabung Pemerintah

PAN memilih bersikap pasif dan menunggu keputusan presiden dalam penentuan menteri.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto, menanggapi pengadaan mobil dinas untuk menteri, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen RI, Jakarta, Rabu (21/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto, menanggapi pengadaan mobil dinas untuk menteri, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen RI, Jakarta, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengungkapkan, hingga saat ini PAN belum menentukan arah politik. Ia mengatakan, belum ada ajakan bagi PAN untuk gabung ke pemerintah.

"Nggak ada (tawaran gabung), nggak ada kita, yang ngajak kita juga nggak ada, dan kita sadar akan itu," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8).

Baca Juga

Yandri mengatakan saat ini partainya lebih memilih bersikap pasif. Apalagi di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf sekarang juga sudah penuh. Selain itu Yandri mengungkapkan PAN akan menghormati apapun keputusan Presiden dalam penentuan menteri.

"Membentuk kabinet kan hak prerogatif Pak Jokowi. Kita nggak ada ngoyo, nggak ada ngusulkan nama, nggak ada lobi sana-sini, nggak ngotot untuk masuk. Orang nggak ada yang ngajak kok," tuturnya.

Kendati demikian PAN siap mendukung program Jokowi selama lima tahun mendatang. Namun PAN tetap akan kritis jika ada kebijakan yang dianggap keliru dan merugikan rakyat.

PAN juga masih mematangkan rencana rakernas yang sampai saat ini belum diketahui kapan pastinya. Anggota komisi II DPR tersebut juga tidak menjelaskan apakah sikap politik tersebut akan disampaikan di dalam rakernas atau tidak. "Bisa iya bisa tidak," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement