Kamis 22 Aug 2019 01:25 WIB

Sempat Sepi, Pasar Buku Jakbook Kini Ramai

Pasar buku Jakbook menjadi ramai akibat cicitan pengunjung yang viral.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Suasana di Jakbook Pasar Kenari, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Amri Amrullah
Suasana di Jakbook Pasar Kenari, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada April 2019 lalu, pasar buku Jakbook, yang berada di Pasar Kenari Jalan Salemba Raya sempat sepi dari pembeli dan pengunjung. Namun, tiga hari terakhir, para penjual buku di Jakbook Pasar Kenari mulai sibuk melayani para pengunjung yang datang untuk membeli atau sekedar melihat suasana pasar buku Jakbook di Pasar Kenari.

Para penjual buku di lantai tiga Pasar Kenari terlihat senang, setelah foto-foto pasar buku dengan suasana yang nyaman muncul di linimasa Twitter Irna Lestari @irna_lestari salah seorang mahasiswi dan pengunjung Jakbook Pasar Kenari, Ahad (18/8) lalu. Cicitan Irna soal ajakan masyarakat mengunjungi pasar buku Jakbook, Pasar Kenari, viral setelah mendapatkan Retweet (RT) 36 ribu akun dan disukai 31 ribu akun lainnya.

Baca Juga

"Guys, just info..di pasar kenari lt.3 ada toko2 buku (pindahan dr kwitang & senen). Masih sepi pengunjung, pdhl tempatnya enak ber Ac, bersih, ada mushola, ada kedai kopi nya. Ini para pedagang disana minta tolong di promoin, krn mungkin blm byk warga jkt yg tau," ujar Irna dalam cicitannya, Ahad (18/8) lalu.

Ketika Republika tak sengaja bertemu Irna di pasar buku Jakbook, Pasar Kenari, pada Selasa (21/8) sore, Irna yang juga mahasiswi magister di salah satu kampus negeri di Jakarta ini mengaku senang cicitannya mendapatkan respons positif dari warganet. Dan akibat cicitannya yang viral itu, beberapa masyarakat mulai berdatangan dan mencari tahu soal pasar buku Jakbook, di Pasar Kenari.

Awalnya ia merasa cukup sedih dengan sepinya suasana Jakbook yang berada di Pasar Kenari. Padahal pasar buku yang merupakan tempat baru pindahan para pedagang buku dari Senen dan Kwitang ini, bisa dibilang sangat nyaman bagi mereka yang ingin membeli atau sekedar membaca buku.

"Awalnya pas saya datang area Jakbook lantai tiga Pasar Kenari ini sangat sepi pengunjung. Info dari pedagang, setelah diresmikan Gubernur Anies, pasar buku ini sepi dari pengunjung, pedagangpun minta dipromosikan. Saya iseng promo saja di Twitter, ternyata sambutannya baik di media sosial," ujar Irna kepada wartawan.

Kini para pengunjung mulai berdatangan ke pasar buku Jakbook, di lantai 3 Pasar Kenari. Tidak tanggung-tanggung, pada hari itu Selasa (21/8) atau tiga hari setelah cicitan Irna viral di twitter, politikus Partai Gerindra Habiburokhman mengunjungi sendiri pasar buku Jakbook di Pasar Kenari ini. Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini mengaku mengetahui area Jakbook di Pasar Kenari ini setelah viral di media sosial.

"Ternyata di sini jauh lebih nyaman, dibanding tempat dulu mereka berjualan di Kwitang dan Senen, yang panas, sempit, kotor dan barang pribadi tidak aman. Namun ketika pindah, mereka tidak menghilangkan ciri khasnya, harga bukunya ternyata masih sama, tetap murah dan terjangkau dan buku-buku langka, yang tidak tersedia di toko buku biasa, di sini masih tersedia," jelas Habiburokhman.

Berkat jasa promosi Irna di Twitter yang viral ini, para penjual buku di pasar buku Jakbook, sangat berterima kasih kepadanya. Irna bahkan digelari dengan 'Mak Buku' dari Asep Supriyatna, salah seorang penjual buku dari Kwitang. Karena jasa Irna mempromosikan pasar buku Jakbook di Pasar Kenari, foto gerai tokonya ikut menjadi viral dalam cicitan Irna tersebut.

"Awalnya setelah diresmikan, sepi sekali dari pengunjung tempat ini. Kami selalu minta ke pengunjung tolong promosikan, termasuk saat hari Minggu kemarin ke Mbak Irna. Alhamdulillah di tangan Irna 'Mak Buku' ini, sekarang pasar buku Jakbook jadi viral, sekarang mulai banyak yang datang," kata Asep.

Selain Asep, Kepala Divisi Komersial PD Pasar Jaya Imam Kurniawan juga merasa berterimakasih kepada Irna Lestari yang telah ikut membantu mempromosikan pasar buku Jakbook di Pasar Kenari ini. Ia mengakui memang sejak diresmikan pada April 2019 lalu, tempat ini masih minim pengunjung, karena minimnya promosi. Namun berkat upaya keterlibatan masyarakat, termasuk promosi di media sosial yang sempat viral itu, kini pengunjung mulai berdatangan.

Bagi masyarakat yang penasaran, pasar buku Jakbook, yang berada di lantai tiga Pasar Kenari ini, sudah dilengkapi berbagai fasilitas yang sangat nyaman bagi para pengunjung. Berbeda dengan toko-toko buku lama di Senen atau Kwitang, yang sempit dan kotor, di sini pengunjung bisa menikmati area gerai penjual buku yang luas. Tempatnya pun bersih, dengan suasana ruangan yang sangat adem.

Tidak hanya itu pasar buku Jakbook di Pasar Kenari ini juga dilengkapi berbagai fasilitas yang benar-benar memanjakan pengunjungnya. Selain suasana yang bersih dan nyaman, terdapat pula fasilitas coworking space bagi pengunjung yang mungkin ingin 'nyambi' sedikit berkonsentrasi dengan tugas dan pekerjaannya. Ada juga area terbuka untuk panggung acara dan yang tidak kalah luar biasa adalah cafe Bencoolen Kopi Nusantara.

Cafe Bencoolen yang menyediakan kopi dari berbagai tempat di Nusantara ini memberikan suasana yang sangat nyaman dan menyebangkan bagi mereka yang sekedar membaca buku atau ngopi dengan berbincang dengan pengunjung lain. Suasana kafe nyaman karena susunan sofa yang panjang dan lebar bagi pengunjung, ditambah display meja bar coffe shop, dan berbagai kemasan serta bijih kopi dari berbagai daerah di Indonesia.

Rencananya PD Pasar Jaya selaku pihak pengelola pasar buku Jakbook di Pasar Kenari akan menggandeng masyarakat, para penjual buku dan pihak pengelola cafe Bencoolen, untuk mengaktifkan kegiatan di pasar buku ini. Direncanakan setidaknya dalam beberapa minggu sekali, akan ada kegiatan literasi baik untuk anak-anak, remaja maupun orang dewasa, demi untuk menarik para pengunjung dan peminat buku lebih banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement