Selasa 20 Aug 2019 08:21 WIB

Muktamar PKB akan Pilih Ketua Umum?

Muhaimin menyerahkan pemilihan ketua umum berikutnya kepada peserta muktamar.

Atribut PKB dipasang di kawasan Muktamar PKB
Foto: c54
Atribut PKB dipasang di kawasan Muktamar PKB

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Muktamar V Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, pada 20-22 Agustus 2019 akan membahas tiga isu prioritas. Ketua Steering Committee (SC) Muktamar V PKB Ida Fauziah menuturkan, tiga isu tersebut akan menjadi fokus pembahasan selama muktamar.

“Yang pertama adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul, SDM yang berkarakter, berkualitas, dan berdaya saing,” tutur Ida Fauziah dikutip Antara, di Badung, Senin (19/8).

Menurut Ida, isu tersebut selaras dengan dengan fokus Presiden Joko Widodo dalam lima tahun yang akan datang, yaitu pada SDM yang unggul untuk membangun Indonesia maju. Ia mengatakan, prioritas kedua adalah pihaknya akan memprioritaskan pada pengembangan ekonomi kerakyatan dalam rangka memberdayakan kaum mustadhafin, kaum yang lemah dan yang terlemahkan.

Ketiga, adalah pengembangan dakwah sosial dan kebudayaan dalam rangka mewujudkan kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan yang damai yang beradab. “Saya kira kebutuhan masyarakat saat ini adalah bagaimana dakwah yang memberikan rasa aman bagi seluruh stakeholder bangsa ini,” kata Ida.

Menurut dia, dakwah yang dikembangkan adalah dakwah yang rahmatan lil 'alamin yang memberikan kedamaian bagi seluruh warga bangsa. Ida menjelaskan, Muktamar V PKB juga akan membahas sejumlah isu, seperti platform partai lima tahun ke depan, merumuskan garis besar program partai untuk lima tahun yang akan datang, dan membahas AD/ART partai.

“Selain itu, kami akan membahas dan kemudian memberikan rekomendasi yang akan kami sampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk menjalankan pemerintahan kedua beliau pada lima tahun kedepan,” ujarnya.

Muktamar V PKB sendiri mengusung tema "Melayani Ibu Pertiwi". Menurut PKB, tema ini diambil karena PKB ingin menjelma sebagai partai yang memberikan pelayanan dan mewujudkan proklamasi kemerdekaan. Yakni, merdeka bersatu, adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, bermartabat dan sederajat dengan bangsa lain di dunia.

Ida mengatakan, tema itu diangkat juga sebagai harapan agar PKB mampu mewujudkan suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mencapai tujuan nasionalnya. “Kami ingin melayani ibu pertiwi, bekerja keras memajukan bangsa membangun Indonesia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial,” katanya.

Sementara itu, Ketua Organizing Committee Muktamar V PKB Lukmanul Khakim menjelaskan, kegiatan muktamar akan dihadiri sekitar 3.000 orang peserta ditambah dengan penggembira yang hadir memeriahkan muktamar sekitar 3.000 orang. “Akan ada sekitar 6.000 orang yang hadir bersama-sama mengikuti muktamar PKB. Kami juga sudah mendapat konfirmasi kehadiran Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla serta Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin,” katanya.

Pihaknya juga telah mengundang seluruh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan seluruh ketua umum partai politik serta Ketua Umum PBNU dan Ketua Umum Muhammadiyah. Terkait pemilihan Bali sebagai lokasi penyelenggaraan Muktamar V PKB, ia menjelaskan bahwa Bali dipilih karena pihaknya melihat adanya keberagaman dari berbagai sisi, tetapi semuanya tetap berjalan rukun dan damai tidak ada perselisihan.

“Bali terkenal sebagai tempat yang memiliki keragaman suku dan agama, kemudian masyarakatnya ramah. Raja Salman saja juga pernah datang mengunjungi Pulau Bali,” kata Lukmanul Khakim.

photo
Wakil Sekjen PKB Ahmad Iman (kiri) dan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ida Fauziyah (kanan) memberikan keterangan pers terkait Muktamar V PKB di kawasan Kuta, Badung, Bali, Ahad (18/8/2019).

Pemilihan ketum

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar menyerahkan pemilihan ketua umum berikutnya kepada para peserta muktamar. Ia mengatakan, pemilihan ketum sebisa mungkin dilakukan tanpa proses pemungutan suara.

"Soal pemilihan ketum, saya pada posisi nunggu saja pada para peserta muktamar. Semua kami serahkan pada mereka untuk mengambil keputusan. Saya nggak bisa banyak berkomentar sebelum saatnya," ujar pria yang biasa disapa Cak Imin itu setelah meninjau lokasi Muktamar PKB 2019, Senin.

Ia mengungkapkan, sistem pemilihan ketum yang dikedepankan pada muktamar adalah musyawarah-mufakat. Proses pemilihan ketum itu diusahakan bisa terjadi tanpa menggunakan sistem pemungutan suara. Sistem itu baru akan dilakukan apabila memang sudah sangat mendesak.

"Musyawarah nomor satu. Sampai pada mufakat. Usahakan bisa terjadi tanpa voting. Kalau terpaksa, baru voting," tuturnya.

Ia mengungkapkan, PKB telah menyiapkan kehadiran Presiden Joko Widodo pada acara pembukaan Muktamar PKB Tahun 2019. Hari ini, peserta sudah mulai berdatangan, ada yang dari Aceh hingga Papua. Diperkirakan, ada 4.000 peserta yang akan hadir pada muktamar.

"Peserta muktamar sekitar 3.000 plus kiai dan ulama sekitar seribu. Semua ketum partai kita undang," kata dia menjelaskan.

Menurut Cak Imin, simbol yang digunakan pada muktamar kali ini adalah hewan lebah. Ia menuturkan, hewan itu dipilih karena partainya punya kesadaran, lebah merupakan hewan yang sangat bermanfaat. "Hidupnya solid, bergerombolan, menginduk pada pimpinan yang loyal. Dan, sekarang akan memilih induknya pada muktamar ini," katanya. N antara/ronggo astungkoro ed: agus raharjo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement